Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk (SMGR) terus berupaya melakukan efisiensi produksi. Produsen semen pelat merah ini berniat membangun dua unit generator penangkap panas atau waste heat recovery power generator.
Alat ini berfungsi menangkap gas buang sisa produksi untuk kemudian diubah menjadi energi listrik. Tujuan utamanya adalah menopang produksi di pabrik semen SMGR.
Suparni, Direktur Operasi SMGR, mengemukakan, lokasi pembangunan generator itu berada di pabrik Tuban, Jawa Timur; dan Tonassa, Sulawesi Selatan. Pembangunan generator berkapasitas 15 megawatt (MW) ini mulai tahun depan. "Nilai investasi satu generator Rp 300 miliar-Rp 600 miliar," katanya. SMGR masih mengkaji sumber pendanaan proyek itu.
Proyek generator berefek positif ke biaya listrik SMGR. Menurut Suparni, kebutuhan listrik perseroan saat ini sekitar 100 MW-120 MW. Dus, SMGR bisa menurunkan biaya listrik setelah generator berdiri sebesar 13%. "Biayanya memang kecil, kami cuma memanfaatkan gas buang lalu dijadikan listrik," katanya.
Dua proyek itu akan melengkapi generator serupa yang sudah berdiri di pabrik SMGR di Padang, Sumatra Barat, berkapasitas 8 MW. Investasinya Rp 180 miliar.
SMGR telah menguji coba generator pertama itu dan mampu memproduksi tenaga listrik 4,5 MW. Dalam tempo 1-2 bulan, SMGR menargetkan generator ini bisa memproduksi 8 MW. SMGR tak sendirian membangun generator di Padang. Mereka menggandeng perusahaan asal Jepang, NEDO Kawazaki Jepang. SMGR mengucurkan dana 20% dari total proyek. Selebihnya ditanggung NEDO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News