kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) turun 25,6% di hari pertama


Rabu, 31 Oktober 2018 / 13:53 WIB
Saham Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) turun 25,6% di hari pertama
ILUSTRASI. Kaisar Ceramics produksi PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari Rabu (31/10). Harga penawaran CAKK sendiri dipatok di level Rp 168 per saham. Sayangnya, pada pembukaan perdagangan saham CAKK langsung merosot 25,6% ke level Rp 125 per saham.

CAKK melepas 300 juta saham atau sekitar 24,93% dari modal disetor. PT Buana Capital Sekuritas didapuk sebagai pelaksana penjamin efek hajatan ini. Perusahaan juga akan menerbitkan sebanyak 75 juta waran seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari portepel.

Dengan penetapan harga tersebut, Cahayaputra menargetkan perolehan dana dari hasil IPO ini sekitar Rp 50,4 miliar. Nantinya, dana IPO sebesar 38% akan digunakan untuk pelunasan kredit bank, 20% pelunasan dan instalasi mesin, 6% penyelesaian gedung produksi baru dan sisanya untuk modal kerja.

Direktur Utama CAKK, Johan Silitonga mengatakan sebagian besar dana memang digunakan untuk mengurangi beban keuangan dengan melakukan pelunasan pinjaman bank.

“Pelunasan kredit investasi senilai Rp 10,5 miliar, dan pinjaman perbankan Rp 8,5 miliar,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (31/10).

Sekadar informasi, CAKK saat ini baru memiliki satu pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar 9,18 juta unit per tahun dan utilitas pabrik sudah mencapai 88%. Kedepan dalam dua tahun diharapkan kapasitas produksi dapat meningkat hingga 30% dengan menambah mesin.

Menurut Johan, hingga kuartal III 2018 perusahaan sudah membukukan pendapatan Rp 220 miliar dan laba bersih sebesar Rp 17 miliar. Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada Mei 2018, perusahaan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 17,83% yoy menjadi Rp 99,97 miliar.

Lebih lanjut, Ia memperkirakan, usai IPO pendapatan perusahaan akan tumbuh hingga 157% hingga akhir tahun 2018. Johan menambhakan saat ini industri keramik masih sangat menantang karena melihat dari pertumbuhan ekonomi sedikit lebih rendah dan juga properti belum bergerak.

“Industri keramik sangat bergantung dari faktor tersebut,” ujarnya.

Sepanjang tahun 2017 lalu, Cahayaputra Asa Keramik telah mencatatkan penjualan sebesar Rp 212 miliar. Perusahaan ini masih akan fokus untuk menggarap sektor domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×