kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merosot, saham Sanurhasta Mitra (MINA) kena suspensi


Kamis, 09 Januari 2020 / 07:15 WIB
Merosot, saham Sanurhasta Mitra (MINA) kena suspensi


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) pada hari ini. BEI menyebut, terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan pada saham MINA. 

"Dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham MINA pada 9 Januari 2020," ungkap BEI dalam pengumuman bursa, Rabu (8/1).

Penghentian sementara perdagangan saham MINA dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Suspensi ini dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi pada saham MINA.

Baca Juga: Kinerja reksadana saham Emco Asset Management tergerus, ada apa?

Suspensi ini dilakukan setelah Kamis (2/1) lalu BEI mengumumkan terjadinya penurunan harga saham MINA di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

Kemarin, harga saham MINA turun 10% ke Rp 360 per saham. Ini adalah harga terendah saham MINA sejak 30 April 2018.

Penurunan harga saham MINA terjadi sejak September 2019 lalu setelah menyentuh harga tertinggi sepanjang masa Rp 2.570 per saham pada 17 September. Harga saham MINA turun 85,99% dari level tertinggi. Dalam dua pekan, harga saham MINA turun 52,32%.

Baca Juga: Ini detail rencana pembubaran reksadana besutan Minna Padi

Dalam laporan keuangan per September 2019, perusahaan bergerak dalam bidang persewaan tanah dan investasi anak usaha yang mengelola pondok wisata ini mencatat pendapatan Rp 9,42 miliar pada periode Januari-September 2019. Pendapatan ini naik 11,74% ketimbang periode yang sama tahun lalu. 

MINA mencatat laba Rp 3,36 miliar pada akhir September. Pada sembilan bulan pertama 2018, MINA masih mencatat rugi Rp 2,58 miliar. Pembalikan kinerja ini terjadi karena adanya penghasilan usaha lainnya yang mencapai Rp 7,62 miliar.

Baca Juga: Sanurhasta Mitra (MINA) membeli saham PT Rhadia Nitya senilai Rp 1,78 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×