kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,44   -19,05   -2.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hapus status waiver, Tempuran Emas fokus pada efisiensi


Kamis, 05 Juli 2018 / 19:52 WIB
Hapus status waiver, Tempuran Emas fokus pada efisiensi
ILUSTRASI. Pelayaran Tempuran Emas TMAS


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) bakal berbenah. Emiten pelayaran itu ingin status pengecualian syarat atawa waiver salah satu utangnya kembali bersih.

"Akan kami kejar dengan meningkatkan volume pelayaran dan efisiensi cost," ujar Marthalia Vigita, Sekretaris Perusahaan TMAS kepada Kontan.co.id, Kamis (5/7).

Kuartal I-2018, beban jasa TMAS naik cukup signifikan. Kenaikannya hampir 50% menjadi Rp 535,86 miliar dari sebelumnya Rp 364,79 miliar.

Kenaikan beban yang salah satunya dipicu oleh kenaikan beban bahan bakar itu membuat kemampuan TMAS mengubah aset kapalnya menjadi pundi-pundi pendapatan berkurang. Akibatnya, rasio lancar perusahaan hanya sekitar 0,47 kali.

Padahal, pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 168 miliar mewajibkan TMAS untuk menjaga rasio lancar minimal satu kali. Karena faktor ini, TMAS memperoleh status waiver dari bank. "Untuk tahun 2018 akan dilihat lagi setelah kami merilis laporan keuangan nanti," imbuh Marthalia.

Guna memperbaiki kondisi tersebut, TMAS bakal fokus salah satunya pada efisiensi rute pelayaran. Dengan efisiensi itu diharapkan pengeluaran untuk bahan bakar bisa berkurang.

Strategi itu sudah mulai direalisasikan melalui trayek tol laut T-11 yang melayani rute Surabaya-Nabire-Serui-Wasio. TMAS memenangi tender ini pada April lalu mengalahkan dua kompetitor lainnya.

Kemenangan diperoleh setelah TMAS hanya meminta subsidi Rp 1.500. Sementara, kedua kompetitor lain meminta subsidi antara Rp 6 miliar hingga Rp 16 miliar. Sedang pagu subsidi yang disediakan pemerintah sekitar Rp 20 miliar.

Berbicara potensi laba, mungkin tidak besar karena subsidi untuk TMAS sedikit. Tapi, secara tidak alngsung ada penghematan biaya kapal dengan adanya fasilitas kepastian sandar.

"Rata-rata penghematan setiap round trip itu empat hari dikalikan dengan biaya perjalanan kapal," tutur Marthalia.

Namun, dia belum memperinci setara berapa rupiah penghematan tersebut. Dia menambahkan, TMAS berani mengambil subsidi yang mini karena keikutsertaan dalam tender trayek T-11 merupakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) untuk memajukan Indonesia bagian timur.

Tahun ini, TMAS menargetkan perolehan laba bersih Rp 150 miliar. Angka itu naik tiga kali lipat dibanding realisasi 2017 sekitar Rp 53 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×