kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.002,44   8,84   0.89%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danareksa: IHSG bisa mencapai 7.000 pada akhir tahun 2019


Rabu, 19 September 2018 / 18:28 WIB
Danareksa: IHSG bisa mencapai 7.000 pada akhir tahun 2019
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Danareksa Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 6.275 hingga 6.553 pada tahun 2018. Selanjutnya, indeks bisa mencapai level 7.000 pada akhir tahun 2019. Namun dengan catatan terdapat kestabilan pertumbuhan ekonomi dan nilai rupiah yang bisa terus terjaga.

Helmy Kristanto, Head of Research and Strategy PT Danareksa Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG memiliki arah pergerakan positif di setiap pesta demokrasi. Hal itu mengingat pemilu yang lancar dan damai sangat penting dalam membangun kepercayaan investor.

“Pemerintah juga akan memprioritaskan kebijakan populis, terutama meningkatkan konsumsi, termasuk belanja sosial dan subsidi,” ujar Helmy dalam keterangan resminya, Rabu (19/9).

Lebih lanjut, helmy mengatakan beberapa sektor yang menjadi perhatian Danareksa pada semester II di tahun 2018 dan tahun 2019 di antaranya adalah otomotif, perbankan, tambang batubara, konsumer, perkebunan, ritel, konstruksi dan telekomunikasi.

Pertumbuhan sektor-sektor tersebut juga akan dipengaruhi sentimen ekonomi global dan dalam negeri. Khusus global, misalnya, sektor tambang batu bara akan mendapat sentimen positif seiring dengan naiknya permintaaan komoditas ini dari China dan Korea Selatan, dan harga batubara pun diprediksi US$ 88 per ton pada tahun ini.

Adapun perbankan, Danareksa Sekuritas memprediksi penyaluran kredit pada tahun 2019 bisa tumbuh 12,8% dengan katalis positif subsidi suku bunga tahun 2019 yang dianggarkan sebesar Rp 16,6 triliun. Pada sektor konsumer, Pilpres dan Pileg 2019 akan mendorong belanja masyarakat.

“Kami memprediksi pada tahun depan, pendapatan sektor ini (konsumer) tumbuh 7,6% yoy, dengan kenaikan pertumbuhan laba 8,7% yoy,” ujar Helmy.

Di sisi lain, sektor konstruksi akan mendapat sentimen positif. Dalam APBN, pemerintah mengalokasikan bujet infrasturktur mencapai Rp420,5 triliun, lebih tinggi dari alokasi 2018 sebesar Rp410,7 triliun. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melanjutkan proyek infrastruktur, kendati fokus nanti pada human capital.

“Selain itu, khusus sektor otomotif, kami netral. Kompetisi yang semakin ketat, banyaknya model mobil baru yang dirilis, membaiknya harga komoditas dan pengembangan infrastrukur akan mendorong pemulihan penjualan mobil komersial,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×