kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,72   -19,77   -2.14%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batavia Prosperindo AM pertahankan racikan portofolio di tengah virus corona


Senin, 02 Maret 2020 / 20:35 WIB
Batavia Prosperindo AM pertahankan racikan portofolio di tengah virus corona
ILUSTRASI. Batavia Prosperindo Asset Management masih mempertahankan racikan portofolio walau pasar keuangan bergejolak


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian global semakin meningkat di tengah penyebaran cepat dari virus corona. Bahkan, pada Senin (2/3), virus corona dipastikan masuk ke Indonesia setelah dua warga negara Indonesia positif terinfeksi. 

Hal tersebut membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 1,68% ke level 5.361 pada penutupan perdagangan Senin (2/3). Rupiah pun sempat melemah, sebelum akhirnya berhasil ditutup menguat 0,38% ke Rp 14.265 per dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur Batavia Prosperindo Asset Management (BPAM) Yulius Manto mengatakan, dengan kondisi ketidakpastian global mengenai penyebaran virus corona, BPAM bakal terus memantau perkembangan global. Terutama, yang berkaitan dengan penanganan virus corona serta pengaruhnya seberapa jauh terhadap potensi gangguan di pertumbuhan ekonomi, baik global, regional maupun ekonomi Tanah Air. 

Baca Juga: Valuasi saham kian murah, reksadana saham bisa dilirik

"Strategi kami sangat menitikberatkan faktor fundamental dari setiap saham yang kami beli (invest), serta lebih fleksibel dalam melakukan rebalancing," jelas Yulius kepada Kontan.co.id, Minggu (1/3).

Di samping itu, terdapat cukup banyak saham-saham dengan fundamental yang masih bagus dan memberikan deviden sangat menarik di kisaran 3% hingga 7%. Apalagi, dengan valuasi saat ini investor bisa pelan-pelan melakukan akumulasi beli, terutama untuk investor jangka panjang, serta alokasi di saham yang masih relatif rendah. 

"Investor harus lebih rasional, bahwa penurunan saat ini bukan karena masalah Indonesia, namun merupakan tantangan yang dihadapi oleh global, sehingga investor justru bisa memanfaatkan kondisi saat ini untuk investasi jangka panjang," ujarnya. 

Di tengah tekanan saat ini Yulius mengaku bahwa BPAM belum memiliki rencana untuk merubah racikan portofolio. Langkah tersebut dipilih sembari memantau target dari masing-masing perusahaan dan laporan keuangan di 2019.

Baca Juga: Terpapar virus corona, IHSG berpotensi ke 5.022 dalam jangka pendek

Baca Juga: IHSG terkena demam corona, simak rekomendasi dari tiga analis ini

Bahkan, dia maasih optimistis IHSG masih akan tumbuh 7% hingga 9% tahun ini, dengan syarat kasus sebaran corona bisa segera mereda. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk memangkas proyeksi tersebut sembari memantau pertumbuhan ekonomi global yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×