Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Awal pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih belum mampu menunjukkan performa terbaiknya. Bahkan, IHSG masih berpeluang besar untuk bergerak di teritorial negatif.
Yuganur Wijanarko, Senior Research HD Capital bilang, akhir pekan lalu rupiah mencatatkan posisi terendahnya dalam lima tahun terakhir. "Sentimen ini membuat akan membuat pasar melakukan profit taking sehingga indeks sulit bangkit," imbuhnya, (23/12).
Dia memprediksi, IHSG akan bergerak di kisaran support 3.980-4.100 dan resistance 4.270-4.410. Simak saham BMRI, BWPT, ACES, dan SMGR.
Dari luar negeri, khususnya di Amerika Serikat (AS), ada beberapa sentimen yang patut diperhatikan. Pertama, awal pekan ini akan dirilis data Personal Income & Spending serta University of Michigan Confidence. Kemudian, pada Selasa akan ada data Durable Good Orders, penjualan rumah dan Richmond Fed Manufacturing Index. Sedangkan pada Kamis nantinya, akan ada data pengangguran di AS.
IHSG bisa saja sewaktu-waktu berbalik arah. Itu bukan hal yang mustahil. Tapi, para pemain besar juga sudah off dari pasar untuk menikmati liburan akhir tahun.
"Jadi, nampaknya IHSG sulit ditutup di atas level 4,300 di tengah semakin melemahnya peluang akan terjadinya Window Dressing dengan kekuatan penuh dan USD/IDR yang berpotensi menuju Rp 12,300-Rp 12,350 hingga akhir tahun 2013," Jelas Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities.
Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 4.151-4.224. Saham ITMG, AALI, BMRI, SMGR, AKRA, GGRM, LSIP, UNVR, UNTR, CPIN, BWPT, INTP, BBNI, TLKM, ASII, INDF, dan PGAS layak dilirik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News