kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga saham menyentuh rekor baru


Rabu, 10 Januari 2018 / 07:15 WIB
Tiga saham menyentuh rekor baru


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor terbarunya pada Senin (8/1) lalu di level 6.385,4. Beberapa saham pun ikut menyentuh harga tertingginya seiring dengan penguatan IHSG.

Saham-saham tersebut yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Bahkan, BBCA dan HMSP kembali menyentuh level all time high pada penutupan perdagangan Selasa (9/1).

Harga BBCA mencapai level Rp 22.475 per saham, saat IHSG menyentuh rekor di Senin lalu. Begitu pula dengan saham HMSP yang mencapai harga Rp 4.860 dan GGRM yang ditutup di level tertingginya di angka Rp 84.800. Harga BBCA dan HMSP kembali mengukir rekor baru di angka Rp 22.525 dan Rp 4.920 pada perdagangan kemarin. 

Meski ketiga saham ini sudah mendaki cukup tinggi, Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, masih ada ruang pertumbuhan yang cukup lebar. Sentimen positif saham BBCA muncul dari hasil survei Bank Indonesia.

Survei tersebut menyatakan bahwa masyarakat kini lebih memilih menyimpan kelebihan pendapatannya ke dalam tabungan atau deposito. "Ini memberikan sentimen positif bagi industri perbankan," ujarnya. 

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga mengatakan, ketiga saham ini berhasil mencapai rekor all time high lantaran kapitalisasi pasar yang besar. Potensi pertumbuhan kredit hingga dua digit di tahun ini juga dapat membuat BBCA semakin gencar melakukan ekspansi kredit. Hal ini juga akan didukung suku bunga acuan yang landai. 

Pilihan investasi

Saham HMSP dan GGRM juga diprediksi dapat terus mendaki tahun ini. Namun, Hans memandang kenaikan harga dua saham emiten rokok ini cenderung terbatas. "Banyak aturan yang memberatkan industri rokok, seperti larangan merokok di ruang publik, larangan iklan, serta cukai," papar dia.

Namun, William melihat, indeks keyakinan konsumen yang mencapai angka 126,4 di Desember lalu menunjukkan kepercayaan masyarakat akan perekonomian Indonesia. Ditambah lagi adanya perhelatan politik, dapat memberikan dampak positif bagi saham HMSP dan GGRM.

Kenaikan harga ketiga saham ini pun membuat valuasi saham mereka ikut meningkat. Meski begitu, William melihat rasio valuasi tersebut tak seharusnya jadi perhatian utama para investor. "Investor juga harus melihat bisnis ketiga emiten ini. Jika bisnisnya masih bagus, seharusnya urusan valuasi tak jadi masalah," ujar dia.

Hans menilai, ada saham-saham lain yang juga punya potensi upside tinggi. Beberapa di antaranya PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT PP Tbk (PTPP). 

William menilai, saham properti seperti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga bisa jadi pilihan.  Ia juga merekomendasikan PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×