kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Cuan besar Grup Djarum dari saham BCA


Selasa, 09 Januari 2018 / 20:22 WIB
Cuan besar Grup Djarum dari saham BCA


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi induk bank paling besar se-Indonesia tentu mendatangkan keuntungan bagi Grup Djarum. Keuntungan semakin berlipat ketika pasar saham domestik terus menanjak selama setahun terakhir, sehingga ikut memberikan keuntungan bagi pergerakan saham anak usahanya tersebut.

Mengutip data RTI, sepanjang 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan kenaikan 19,99%. Beberapa saham berkapitalisasi besar alias big cap juga berhasil tumbuh, bahkan melebihi pertumbuhan IHSG. Salah satunya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Dalam kurun waktu setahun di 2017, harga saham BBCA melonjak 40% menjadi Rp 21.900 per saham pada 29 Desember 2017. Kenaikan harga ini turut membuat kapitalisasi pasar (market cap) BBCA semakin besar. Hingga akhir Desember lalu, jumlahnya sudah mencapai Rp 539,94 triliun.

Peningkatan harga yang fantastis ini jelas mendatangkan keuntungan bagi investor pemilik saham BBCA. Namun, tak hanya investor ritel saja yang diuntungkan, sang induk pun ikut mencicipi keuntungan ini.

Melalui PT Dwimuria Investama Andalan, Djarum memiliki 13,54 miliar saham BBCA. Dengan jumlah saham sebanyak ini, kenaikan harga sedikit saja sudah bisa memberikan cuan yang banyak buat konglomerasi ini. Buktinya, kenaikan satu fraksi harga saham BBCA alias Rp 25 saja sudah bisa meningkatkan aset grup Djarum sebesar Rp 338,5 miliar.

Sehingga jika dihitung, peningkatan harga saham BBCA sepanjang 2017 lalu memberikan tambahan kekayaan sebanyak Rp 85,33 triliun hanya dalam kurun waktu setahun. Tak heran konglomerasi ini jadi salah satu konglomerasi usaha terbesar di Indonesia.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, Djarum masih mampu memperoleh keuntungan dari kepemilikannya di saham BBCA. "Syaratnya, BBCA harus mampu menjaga kinerja baiknya sehingga bisa tercermin ke harga sahamnya," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (9/1).

Namun, keuntungan tersebut masih bersifat potensi saja. Pasalnya, Djarum tak melepas kepemilikan sahamnya dalam BBCA dan juga tidak mengalihkan kepemilikannya ke pihak lain. Keuntungan tersebut baru benar-benar bisa dirasakan jika Djarum menjual sahamnya dan mendapat uang dari penjualan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×