kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target pra penjualan nyaris tercapai, saham Ciputra (CTRA) direkomendasikan beli


Jumat, 18 Desember 2020 / 07:25 WIB
Target pra penjualan nyaris tercapai, saham Ciputra (CTRA) direkomendasikan beli


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti kembali laku. Target pra penjualan PT Ciputra Development (CTRA) nyaris terlampaui sebelum tutup tahun. Analis memproyeksikan prospek kinerja CTRA akan membaik seiring aktivitas yang mulai kembali normal. 

Aurellia Setiabudi Analis Maybank Kim Eng Securities mencatat dalam risetnya, CTRA berhasil menorehkan pra penjualan di atas ekspektasi, yaitu sebesar Rp 4,48 triliun hingga akhir Oktober. Sementara, manajemen menargetkan pra penjualan tahun ini di Rp 4,5 triliun. 

Target pra penjualan yang nyaris terlampaui membuat Aurellia menaikkan target proyeksi pra penjualan CTRA di sepanjang tahun ini dari Rp 3,56 triliun menjadi Rp 4,99 triliun. Aurellia optimistis target pra penjualan akan juga tercapai karena CTRA masih memiliki tiga proyek yang direncanakan meluncur di akhir tahun ini. 

Aurellia yakin pra penjualan CTRA akan membaik bahkan tetap stabil karena memiliki pangsa pasar kuat dari segmen menengah ke bawah yang banyak membutuhkan rumah pertama. 

Baca Juga: Ciputra (CTRA) siapkan dana ekspansi lebih besar tahun depan, ini rekomendasinya

Sebelumnya, hingga kuartal ketiga 2020 laba CTRA masih menurun 44% secara tahunan menjadi Rp 230 miliar. Pos pendapatan juga menurun 9,01% secara tahunan menjadi Rp 4,24 triliun. 

Ghibran Al Imran Analis RHB Sekuritas mengatakan penurunan kinerja disebabkan oleh handover penjualan properti lambat sehingga revenue recognition terhambat. Untungnya, meski pra penjualan di Maret sempat anjlok, sejak April hingga saat ini setiap bulan sudah meningkat. Namun, di 2021 Ghibran memproyeksikan handover mulai lancar dan kinerja bisa membaik. 

Aurellia memproyeksikan segmen recurring income CTRA juga akan membaik di 2021 seiring kondisi investasi properti yang secara bertahap mulai kembali normal. Misalnya, okupansi hotel kini mulai meningkat 30% dibanding periode Maret-April yang hanya tumbuh satu digit. "Manajemen memproyeksikan segmen hotel jadi yang paling lambat pertumbuhannya diantara bisnis recurring income yang lain," kata Aurellia. 

Baca Juga: Era suku bunga rendah bisa menggairahkan saham sektor properti dan perbankan

Sementara itu, perkembangan biaya sewa dari office leasing meningkat seiring okupansi yang naik 85% di akhir September dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 77%. 

Senada, Ghibran juga mengatakan di tahun depan pendapatan recurring income berpotensi kembali pulih. "Diskon biaya rental sudah mulai diturunkan," kata Ghibran. 

Aurellia memproyeksikan pendapatan dari penjualan properti naik menjadi Rp 5,8 triliun di 2021. Sementara pendapatan recurring income naik menjadi Rp 2,01 triliun. Ghibran menilai, keuangan CTRA saat ini masih aman dan sangat baik didukung posisi kas yang sebesar Rp 4 triliun. 

Oleh karena itu, Aurellia merekomendasikan buy saham CTRA dengan target harga Rp 1.200 per saham. Sementara, Ghibran merekomendasikan netral untuk CTRA dengan target harga yang masih under review.

Sementara, Joey Faustian Analis Sucor Sekuritas merekomendasikan buy CTRA dengan target harga Rp 1.200. Kamis (17/12), harga saham CTRA naik 6,67% ke Rp 960 per saham.

Baca Juga: Sektor Properti Ditaksir Membaik di 2021, Simak Rekomendasi untuk CTRA dan SMRA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×