kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sido Muncul memperkirakan belanja modal yang terserap tahun ini capai Rp 450 miliar


Jumat, 26 Oktober 2018 / 20:09 WIB
Sido Muncul memperkirakan belanja modal yang terserap tahun ini capai Rp 450 miliar
ILUSTRASI. Aktivitas pabrik baru Sido Muncul


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen jamu dan farmasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah menetapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 300 miliar untuk mendukung kinerja selama tahun 2018.

Direktur Utama SIDO David Hidayat mengatakan, sebagian besar belanja modal digunakan untuk menyelesaikan pembangunan gedung dan fasilitas produksi cairan obat dalam.

"Sampai saat ini total pengeluarannya telah mencapai Rp 375 miliar dan sampai dengan Desember 2018 diperkirakan akan mencapai Rp 450 miliar," kata David, Jumat (26/10).

David bilang, bahan baku yang digunakan SIDO 100% adalah herbal dan dibeli dari dalam negeri. Sehingga, pelemahan rupiah sedikit sekali pengaruhnya pada kinerja SIDO.

"Bahan-bahan lain yang related ke dollar Amerika Serikat hanya kemasan saja paling 15% dari total pemakaian bahan. Kalau untuk energy drink, bahan bakunya juga dibeli lokal dalam rupiah, tapi beberapa bahan memang mengacu pada dollar AS. Jika dollar naik ya ikut naik, tetapi untuk saat ini masih belum terdapat kenaikan yang signifikan," jelas David.

Untuk tahun depan, SIDO belum memiliki rencana besar, paling hanya maintenance capex dan mesin soft capsul yang nilainya tidak material. Sementara untuk ekspor, SIDO menargetkan negara Asia Tenggara baru. Sejauh ini, kontribusi pendapatan dari ekspor tidak lebih dari 2%.

"Sementara untuk ekspor, kami masih akan fokus di kawasan Asia Tenggara dan Nigeria dulu. Produk baru yang akan dipasarkan selain Tolak Angin dan Kuku Bima masih akan disesuaikan dengan preferensi masyarakat masing-masing negara tersebut," kata David.

Saat peresmian pabrik cair obat dalam pada Kamis (25/10), SIDO juga meluncurkan 11 produk kapsul. "Kapsul yang saat ini dijual belum menggunakan soft capsul. Penjualan masih kecil hanya di outlet khusus dan farmasi. Kapsul yang baru dengan softgel masih dalam persiapan. Pertengahan tahun depan kita targetkan sudah bisa menjual produk soft gel," tutup David.

Pada penutupan perdagangan, Jumat (26/10) saham SIDO ditutup turun 0,62% atau setara 5 poin ke level harga Rp 800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×