kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saudi beri sinyal ingin harga minyak US$ 80 per barel


Selasa, 10 April 2018 / 22:13 WIB
Saudi beri sinyal ingin harga minyak US$ 80 per barel
ILUSTRASI. Menteri Perminyakan (ESDM) Arab Saudi Khalid al-Falih saat sidang OPEC


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - PARIS. Arab Saudi menginginkan harga minyak mendekati US$ 80 per barel. Setidaknya, ini sinyal yang ditunjukkan para pejabat Riyadh belakangan ini.

Mengutip Bloomberg, Saudi telah bertemu dengan delegasi OPEC. Memang, Saudi tak menyebut angka pasti sebagai target, tapi sejumlah pihak yang sudah berbicara dengan Saudi selama sebulan terakhir menyebut, ada nada hawkish dari para pejabat Riyadh.

Harga minyak mentah Brent di pasar London telah naik 2,3% menjadi US$ 70,21 per barel. 

Dalam wawancaranya dengan Time pekan lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman mengaitkan ekspektasinya mengenai harga minyak yang lebih tinggi dengan pemilihan waktu IPO perusahaan minyaknya, Saudi Aramco. 

"Kami percaya harga minyak mentah akan lebih tinggi di tahun ini, dan juga lebih tinggi lagi di tahun 2019, sehingga kami akan memilih waktu yang tepat," kata dia pada Time

Menteri Minyak Saudi, Khalid Al-Falih juga memberi sinyal hawkish, bahwa OPEC sebaiknya tetap memperketat pasar minyak. 

Pada wawancaranya di New York bulan lalu, Al-Falih mengatakan, harga minyak mentah mendekati US$ 70 per barel tidaklah cukup untuk menstimulasi investasi untuk industri ini. "Ini menunjukkan harga setelah pemulihan ini masih belum cukup," kata Al-Falih, tanpa menyebutkan target angka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×