kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program kuota pendidikan tekan pendapatan, berikut rekomendasi sahamXL Axiata (EXCL)


Sabtu, 20 Februari 2021 / 10:50 WIB
Program kuota pendidikan tekan pendapatan, berikut rekomendasi sahamXL Axiata (EXCL)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) sukses membukukan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2020. Pendapatan EXCL naik 3% menjadi Rp 26,02 triliun di tahun 2020. Namun, emiten telekomunikasi ini membukukan penurunan laba bersih 47,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 371,6 miliar pada tahun lalu.

Sejatinya, EXCL membukukan penurunan pendapatan 7,5% di kuartal IV-2020 dari kuartal sebelumnya menjadi Rp 6,2 triliun. Pada periode sama, EBITDA EXCL juga turun 16,1% secara kuartalan menjadi Rp 2,6 triliun. Penurunan tersebut akibat pendapatan yang lebih rendah, sementara biaya yang harus dikeluarkan oleh EXCL stagnan. 

Pada tahun lalu, EXCL masih rutin mengurangi perangkat 3G sehingga biaya depresiasi dan amortisasi (D&A) naik. Pada kuartal IV-2020, biaya D&A EXCL naik 145,4% secara kuartalan menjadi Rp 4,6 triliun. Hal ini membuat rugi bersih EXCL mencapai Rp 1,8 triliun pada kuartal IV-2020 dari kuartal III tahun 2020 sebesar Rp 493 miliar. 

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Genjot Bisnis XL Home

Dus, laba bersih EXCL turun 23,4% secara tahunan menjadi Rp 546 miliar. Analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam riset 17 Februari 2021 menjelaskan, pendapatan layanan seluler pada kuartal IV tahun 2020 turun 4,4% secara kuartalan begitu juga pendapatan data di kuartal IV tahun 2020 turun 2,9% secara QoQ. 

Menurut manajemen EXCL, penurunan pendapatan terjadi karena kondisi makro yang lesu akibat Covid 19. Selain itu, persaingan yang semakin ketat setelah beberapa perusahaan telko memperkenalkan paket unlimited dan paket data yang pendek dengan nilai rendah. 

Tak hanya itu, program kuota pendidikan gratis membuat ARPU menurun. ARPU EXCL menurun 5,6% secara kuartalan menjadi Rp 36.000 per pelanggan. "Hal ini membuat penurunan pendapatan data sebesar 10% secara kuartalan menjadi Rp 3,8/MB. Tapi terjadi pertumbuhan lalu lintas data sebesar 7,9% secara QoQ," terang Gani dalam riset. 

Namun, jumlah pelanggan XL Axiata (EXCL) meningkat 1 juta di kuartal IV tahun 2020 menjadi 57,9 juta. Sebagian besar pelanggan baru datang dari pelanggan kuota pendidikan gratis. "Kami memperkirakan tren pendapatan seluler akan tetap menantang sampai semester I tahun 2021," jelas Gani dalam riset. 

Baca Juga: Sambut kehadiran 5G, XL Axiata (EXCL) akan fiberisasi 9.000 sites tahun ini

Ke depan, EXCL perlu melakukan pengendalian biaya agar EBITDA di tahun 2021 masih tetap tumbuh. EXCL telah menghemat biaya di tahun 2020 sehingga total biaya turun 1,4%.

Masa sewa menara EXCL akan berakhir dan diperbarui dengan tarif lebih rendah 20%-50%. EXCL menyebut, ada 30% dari sewa menara akan jatuh tempo dalam 18 bulan mendatang. 

Rencana penghematan lain yang akan dilakukan oleh EXCL adalah program digitalisasi. EXCL akan memangkas anggaran pemasaran dengan lebih banyak kampanye digital dan komisi biaya karena lebih banyak penjualan berasal dari aplikasi internal.

Pada tahun ini, EXCL menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 7 triliun. Angka ini sekitar 25% dari proyeksi pendapatan di tahun 2021. "Kami yakini angka ini cukup ideal seimbang dengan perluasan jaringan dan profitabilitas," terang Gani. 

Ciptadana mengadopsi IFRS 16 dalam model dan finetune memotong perkiraan pendapatan pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing turun 2,4% dan sedikit mengubah asumsi biaya. Pada tahun 2021, Ciptadana Sekuritas menargetkan EXCLbisa membukukan pendapatan Rp 26,97 triliun, EBITDA sebesar Rp 13,76 triliun dan laba bersih bisa menjadi Rp 908 miliar. 

Baca Juga: Kinerja turun, NH Korindo tetap rekomendasikan beli saham XL Axiata (EXCL) 

Sementara pada tahun 2022, Ciptadana memperkirakan pendapatan EXCL bisa menjadi Rp 28,25 triliun dengan laba bersih Rp 1,61 triliun. Dan EBITDA di tahun 2022 diproyeksikan menjadi Rp 14,74 triliun. 

Meski begitu, Gani analis Ciptadana Sekuritas masih memberi rekomendasi buy saham EXCL tetapi target harga lebih rendah menjadi Rp 3.350 per saham dari rekomendasi saham sebelumnya di Rp 3.650 per saham. 

Jumat (19/2), harga saham EXCL ditutup menurun 1,83% menjadi Rp 2.140 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×