kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi TBS dan CPO Triputra Agro (TAPG) di Kuartal I 2024 Penuhi 22% Target 2024


Jumat, 19 April 2024 / 21:45 WIB
Produksi TBS dan CPO Triputra Agro (TAPG) di Kuartal I 2024 Penuhi 22% Target 2024
ILUSTRASI. Performa kuartal I untuk TBS dan CPO sudah memenuhi sekitar 22% dari target Triputra Agro (TAPG) tahun 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) serta perusahaan anak dan afiliasi mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) 672 ribu ton di kuartal I 2024. TAPG juga mencatat produksi crude palm oil (CPO) alias minyak kelapa sawit sebesar 214 ribu ton di kuartal I 2024.

Sekretaris Perusahaan TAPG Joni Tjeng mengatakan, performa kuartal I untuk TBS dan CPO sudah memenuhi sekitar 22% dari target tahun 2024. Dengan estimasi rasio produksi di semester I dan semester II sebesar 45:55, TAPG meyakini dapat mencapai target tersebut.

“Strategi utama TAPG untuk mendorong produksi adalah melalui program pemupukan yang optimal, program mekanisasi, dan praktik agronomi yang baik dengan dukungan teknologi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).

TAPG juga mencatatkan kenaikan permintaan pada periode Ramadan dan Lebaran 2024. Triputra Agro mengalami peningkatan permintaan hingga 12% dan penurunan stok CPO hingga 19% pada perusahaan anak di bulan Maret 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Ini seiring dengan peningkatan permintaan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.

Baca Juga: Kinerja Emiten CPO Masih Berat, Simak Rekomendasi Sahamnya

“Proporsi penjualan CPO pada bulan Maret 2024 mencapai 36% pada perusahaan anak dibandingkan penjualan kuartal I 2024,” ungkapnya.

TAPG juga melihat kondisi geopolitik di Timur Tengah akan meningkatkan risiko suplai pada sektor energi. Hal ini secara langsung akan berdampak pada kenaikan harga sektor energi dan juga pada komoditas lain, seperti vegetable oil, khususnya CPO yang saat ini juga digunakan sebagai energi baru terbarukan (EBT).

Di sisi lain, konflik tersebut juga meningkatkan risiko dari kenaikan biaya produksi, khususnya peningkatan harga pupuk yang seiring dengan peningkatan harga gas global.

“Triputra Agro berharap kondisi geopolitik di Timur Tengah ini dapat dengan segera terselesaikan untuk menciptakan kondisi yang lebih stabil,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×