kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,84   -25,89   -2.69%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan dollar AS menekan harga perak


Rabu, 18 Oktober 2017 / 18:57 WIB
Penguatan dollar AS menekan harga perak


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perak mengalami kemerosotan harga dalam sepekan ini. Analis menilai, hal ini disebabkan oleh dollar Amerika Serikat (AS) yang optimistis. Mengutip Bloomberg, Rabu (18/10) harga perak kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange turun 0,39% dibanding harga sehari sebelumnya.

Dalam sepekan harga sudah terjun 0,87%. "Pergerakan perak ini seiring dengan pergerakan emas. Saat ini harga emas juga sedang menurun, begitu juga dengan perak. Hal ini karena dollar AS yang sedang menguat tajam," ujar Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto.

Andri bilang, dollar AS terus melesat pasca Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa dirinya menginginkan Gubernur The Fed baru yang hawkish. Adapun nama John Taylor disebut sebagai kandidat kuat pengganti Janet Yellen.

Selain itu, masalah kenaikan suku bunga acuan yang akan dilaksanakan Desember mendatang juga masih menjadi katalis positif yang membayangi dollar AS. "Ini kan kira-kira 80% sudah pasti dan terus memberikan sokongan bagi dollar," kata Andri.

Namun, Andri bilang, sejatinya perak dapat kembali terangkat harganya apabila masalah geopolitik kembali memanas. Saat ini, AS sedang menggelar latihan militer bersama dengan Korea Selatan yang dianggap bisa memicu ketegangan geopolitik dengan Korea Utara. "Kalau geopolitik ini mencuat dan besar sekali, perak kembali berfungsi sebagai safe haven," imbuh Andri.

Andri juga menambahkan, hingga akhir kuartal IV-2017, masih banyak ketidakpastian yang bisa saja terjadi dan membuat investor kembali ke aset lindung nilai seperti perak. "Masalah reformasi pajak Trump juga kan sempat direspon positif, tapi terakhir ternyata ditolak. Ketidakpastian yang muncul tiba-tiba bisa saja membuat perak kembali diincar investor," tandas Andri.

Kendati demikian, untuk besok (19/10) Andri memprediksi perak masih akan kembali laju melemah di kisaran US$ 16,84 - US$ 17,05 per ons troi dan US$ 16,50 - US$ 17,35 per ons troi hingga sepekan ke depan.

Secara teknikal, Andri melihat indikator moving average (MA 50 dan MA200 masing-masing mengindikasi sinyal jual, tetapi MA100 memberikan sinyal beli. Kemudian, indikator stochastic dan moving average convergence divergence (MACD) masing-masing berada di level 69 dan -0,003 dengan indikasi sinyal beli dan jual. Sementara, relative strengthn index (RSI) berada di area 46 dengan sinyal netral.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×