kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah masih memberi yield tinggi pada lelang SUN hari ini


Selasa, 14 Agustus 2018 / 21:15 WIB
Pemerintah masih memberi yield tinggi pada lelang SUN hari ini
ILUSTRASI. Pemerintah raup 12 triliun dari Lelang SUN


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa (14/8) berlangsung cukup ramai meski jumlah penawaran yang masuk tidak sebanyak pada lelang dua pekan sebelumnya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang kali ini Rp 34,38 triliun. Sementara, jumlah penawaran yang dalam lelang dua pekan lalu lebih banyak senilai Rp 45,4 triliun.

Mengikuti, jumlah nonimal yang pemerintah serap dalam lelang kali ini juga menurun dari Rp 20 triliun menjadi Rp 16,5 triliun.

I Made Adi Saputra, analis fixed income MNC Sekuritas mengatakan, dalam lelang kali ini yield rata-rata yang pemerintah menangkan lebih tinggi dari yield rata-rata di pasar sekunder.

Contoh saja, seri FR0064 dalam lelang kali ini yield rata-rata yang pemerintah menangkan berada di 8,07% sementara yield di pasar sekunder berada di 7,9%. "Dampak yield yang selalu lebih tinggi membuat pasar sekunder jadi kurang diminati," kata Made, Selasa (14/8).

Menurut Made, yield yang cenderung naik di pasar primer tidak memberi keuntungan ketika SUN diperdagangankan kembali di pasar sekunder. Namun, dengan yield yang tinggi hal ini juga jadi menarik para pencari SUN tenor panjang seperti dana pensiun dan asuransi untuk masuk.

Made memproyeksikan pola investor di lelang selanjutnya adalah akan ramai memburu SUN tenor pendek, seperti yang terjadi pada lelang hari ini. Tercatat seri seri SPN12181115 yang jatuh tempo pada 15 November 2018 menerima penawaran masuk terbanyak, yakni Rp 8,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×