kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan the greenback menyokong penguatan harga tembaga


Rabu, 28 Maret 2018 / 11:46 WIB
Pelemahan the greenback menyokong penguatan harga tembaga
ILUSTRASI. Tembaga Tambang


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melemah beberapa hari terakhir, tembaga akhirnya kembali menunjukkan penguatan. Harga logam industri ini naik seiring dengan meredanya kekhawatiran terjadinya perang dagang. Tembaga juga semakin diuntungkan pelemahan indeks dollar.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (27/3) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) naik 0,71% ke level US$ 6.649 per metrik ton. Hal ini berlawanan dengan posisi dollar Amerika Serikat (AS) yang tengah mengalami pelemahan. Pada pukul 10.50 WIB indeks dollar AS tercatat melemah 0,12% ke level 89,27.

Kejatuhan the greenback ini membuat harga logam industri menjadi lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya. Tak hanya tembaga seluruh logam industri seperti aluminium dan timah juga menuai berkah dari pelemahan dollar AS.

Selain itu tembaga juga mendapat sentimen positif dari penurunan produksi di India. Salah satu produsen tembaga, Vedanta Resources Plc mengatakan operasi peleburan di Thootukudi dan di Tamil Nadu akan ditutup selama sekitar 15 hari. Penghentian itu dilakukan dalam rangka melakukan proses perawatan.

"Tembaga mencoba untuk bereaksi terhadap sentimen yang membaik di pasar saham dan berkurangnya kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan global," kata Ole Hansen, Analis Saxo Bank seperti dikutip Reuters.

Namun menurutnya penguatan ini tidak akan bertahan lama. Peningkatan persediaannya tetap membayangi pergerakan harga. Stok di gudang LME naik 91% menjadi 383.975 ton.

Ditambah lagi, para pekerja di tambang tembaga Los Pelambres Antofagasta (Cile) telah mencapai kesepakatan tentang kontrak kerja baru. Setidaknya itu berpeluang kembali meningkatkan produksi di kemudian hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×