kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo: Emisi obligasi 2017 bisa tembus rekor


Senin, 24 Juli 2017 / 15:20 WIB
Pefindo: Emisi obligasi 2017 bisa tembus rekor


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai, tingkat suku bunga yang landai serta stabilnya inflasi dan nilai tukar mata uang menjadi pendorong pertumbuhan emisi obligasi tahun ini. Pefindo memperkirakan, potensi penerbitan obligasi tahun 2017 akan lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

"Kami cukup optimistis tahun ini dapat melebihi penerbitan obligasi tahun lalu," kata Presiden Direktur Pefindo, Salyadi Saputra saat konferensi pers, Senin (24/7).

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah obligasi korporasi yang beredar hingga Juni 2017 terhitung di angka Rp 334,8 triliun. Angka tersebut terhitung luar biasa lantaran sepanjang tahun 2016 tercatat di Rp 312,0 triliun.

Hingga Juni 2017, realisasi penerbitan obligasi korporasi Rp 57,3 triliun. Sedangkan realisasi emisi sepanjang tahun lalu pada Rp 114,1 triliun. "Paling banyak berasal dari sektor bank dan lembaga keuangan, terutama pembiayaan, karena mereka harus melakukan refinancing," lanjut Salyadi.

Dari sisi obligasi BUMN, Pefindo juga memperhatikan pertumbuhan outstanding obligasi yang terus meningkat. Berdasarkan data olahan KSEI dan Pefindo, Juni 2017 mencatat outstanding obligasi BUMN berada di angka Rp 153,8 triliun dengan porsi terhadap total outstanding obligasi korporasi sebesar 46%. Hal ini terutama ditunjang dari berbagai pendanaan proyek infrastruktur yang mendorong BUMN menerbitkan obligasi korporasi.

Sebagai gambaran pertumbuhan, obligasi BUMN sepanjang 2016 tercatat di Rp 136,2 triliun. Porsi terhadap total outstanding obligasi korporasi domestik sebesar 43,7%. 

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil dengan nilai 5,2%, inflasi yang terjaga dan suku bunga yang relatif rendah, Salyadi optimistis penerbitan obligasi akan lebih tinggi di tahun 2017. "Tahun kemarin sudah merupakan rekor penerbitan obligasi, semoga tahun ini bisa lagi," kata Salyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×