kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OCBC Sekuritas: IHSG sulit menyentuh level 7.000


Senin, 05 Maret 2018 / 20:31 WIB
OCBC Sekuritas: IHSG sulit menyentuh level 7.000
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. OCBC Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyentuh level 6.700 pada tahun 2018. Target price to earning ratio (PER) indeks pada 2018 di rentang 14 kali-16 kali.

"Dibandingkan tahun lalu, market tetap bullish. Tapi untuk mencapai level 7.000-7.500 butuh usaha yang lebih,” tutur analis OCBC Sekuritas Liga Maradona kepada Kontan.co.id, Senin (5/3).

Senin (5/3), IHSG turun 31,72 poin atau setara 0,48% di level 6.500,59.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tak akan luput dari perhatian pelaku pasar pada tahun ini. OCBC memasang target pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1%-5,2%. Sementara, inflasi diprediksikan  di kisaran 4%-4,5%.

Begitu juga dengan performa mata uang. Kurs rupiah saat ini sedang melemah cukup signifikan. Menurut Liga, hal ini tentu menyita perhatian investor.

Prediksi Liga, rupiah [ada tahun ini akan berada di level Rp 13.000-Rp 14.000 per dollar AS. Selama rupiah belum melebihi rentang tersebut, menurutnya, posisi rupiah masih aman. “Bagi mayoritas emiten yang punya exposure terhadap dollar AS pasti punya antisipasi,” tuturnya.

Dari sudut pandang investor asing, Liga melihat bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan tetap mempengaruhi bursa saham Indonesia. Menurutnya, asing akan melihat dan mengukur seberapa besar pemerintah dapat menjaga stabilitas ekonomi apabila The Federal Reserve menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali pada tahun ini.

“Jika pertumbuhan ekonomi tetap sesuai target, asing pelan-pelan akan mulai masuk,” ujar Liga.

Selain itu, faktor politik internal turut jadi penggerak indeks. Tahun ini pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan berlangsung. Tahun depan juga akan digelar pemilihan presiden (Pilpres).

Dengan outlook pasar modal tersebut, Liga menyebut, sektor komoditas, perkebunan dan properti akan memiliki performa bagus pada 2018. Sementara, sektor saham yang tidak akan tumbuh agresif antara lain keuangan dan barang konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×