kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar prospek obligasi hingga akhir tahun


Senin, 18 September 2017 / 22:19 WIB
Menakar prospek obligasi hingga akhir tahun


Sumber: Tabloid Kontan | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - September tampaknya jadi bulan nan ceria bagi investor di pasar obligasi. Maklum, di saat investor asing rajin melepas portofolio di bursa saham, pasar obligasi justru kebanjiran dana asing.

Di pasar obligasi, investor asing memang terus memperbesar kepemilikan obligasi pemerintah alias surat berharga negara (SBN). Bahkan sepanjang bulan ini, kepemilikan investor asing di SBN berdenominasi rupiah yang bisa diperdagangkan terus-menerus mencetak rekor baru. Rabu (13/9), kepemilikan investor di SBN mencapai Rp 814,37 triliun atau setara  dengan 40,29% dari total dana di SBN. Dari jumlah tersebut, kepemilikan investor asing di Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 791,08 triliun, sedang sebanyak Rp 23,29 triliun sisanya berada di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk.

Banjir dana asing di pasar surat utang terang saja menjadi katalis positif bagi pergerakan imbal hasil atawa yield dan harga obligasi. Tengok saja, yield to maturity  (YTM) SUN seri acuan tenor 10 tahun, FR0059, terus menurun. Bahkan, yield FR0059 sempat menyentuh posisi paling rendah sepanjang tahun ini sebesar 6,37% di awal pekan lalu, Senin (11/9).

Penurunan yield obligasi jelas berdampak pada harga obligasi. Makanya, harga FR0059 juga terus meningkat. Di awal pekan lalu, harga FR0059 mencapai rekor tertinggi sepanjang tahun ini di posisi 104,51.

Tentu, bukan cuma harga SUN seri acuan yang terus melonjak. Keuntungan atas obligasi pemerintah lain maupun surat utang korporasi juga makin tinggi. Hal ini tercermin dari pergerakan indeks obligasi yang terus menguat, baik Indobex Composite Total Return Index, Indobex Government Total Return Index, maupun Indobex Corporate Total Return Index.

Bukan cuma investor yang riang. Pemerintah juga menyambut positif penguatan di pasar SBN. Loto Srinaita Ginting mengatakan, meski sempat mengalami sedikit gejolak di awal semester kedua, pasar obligasi kembali menguat. Hingga Kamis (14/9), yield obligasi pemerintah tenor satu tahun hingga 30 tahun rata-rata telah turun 129 basis poin.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Negara (DJPPR) Kementerian Keuangan ini menyebutkan, reli di pasar obligasi pemerintah juga terjadi di pasar obligasi negara berkembang lainnya. Berdasarkan data Asian Bond Online, Loto mengungkapkan, penurunan yield obligasi pemerintah juga terjadi di beberapa negara tetangga kita, seperti Malaysia, Vietnam, serta Thailand.

Menurut Loto, yield obligasi yang turun belakangan ini akan berdampak pada penurunan imbal hasil yang diminta oleh investor pada lelang penerbitan SBN di pasar perdana. Pada lelang SUN 5 September lalu, misalnya, penawaran yield SUN benchmark 10 tahun yang disampaikan peserta lelang berada di rentang 6,62%–6,90%. “Ini akan membuat biaya penerbitan utang pemerintah khususnya dari penerbitan SBN menjadi lebih rendah,” ujar Loto.

Hingga awal bulan ini, pemerintah telah menerbitkan SBN bruto dengan nilai Rp 566,29 triliun. Sementara secara neto, penerbitan SBN telah mencapai 83,6% dari target SBN neto sebesar Rp 433 triliun.

Memperhitungkan nilai SBN yang jatuh tempo tahun ini, Loto mengatakan, pemerintah masih akan menerbitkan SBN senilai Rp 140 triliun hingga Rp 150 triliun sampai akhir tahun. Dia optimistis, target pembiayaan melalui penerbitan SBN bakal tercapai. Sebab, minat investor masih tinggi.

Lalu, bagaimana prospek obligasi hingga akhir tahun nanti? Bagaimana sebaiknya investor menerapkan strategi demi mengail cuan di pasar obligasi? Obligasi seri apa saja yang menarik dikoleksi? Baca Tabloid KONTAN Edisi 18 September-24 September 2017 halaman 10-11. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×