Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Kepemilikan asing dalam Surat Berharga Negara (SBN) pada Kamis (7/9), kembali mencatat rekor yaitu sebesar Rp 791,52 triliun. Angka tersebut naik 18,88% year to date (ytd).
Porsi terbesar dana asing terdapat pada efek surat utang negara (SUN) yaitu mencapai Rp 770,13 triliun, atau naik 17,22% dari posisi akhir tahun lalu Rp 656,94 triliun. Sementara, porsi asing di sukuk sebesar Rp 21,38 triliun, naik 141% dari akhir 2016 senilai Rp 8,87 triliun.
Kenaikan porsi asing pada efek surat utang ini disinyalir terkait fundamental ekonomi yang baik terutama dari aksi Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan. Apalagi dengan wacana adanya kelanjutan pemotongan suku bunga pada kuartal IV, menyebabkan potensi dana asing masuk kian deras.
"Di kuartal IV ada wacana akan ada penurunan suku bunga lagi maka akan bagus karena imbal hasil akan turun lagi," kata Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia.
Menghitung imbal hasil berbanding suku bunga menjadi penting, karena dengan turunnya suku bunga maka harga obligasi akan naik.
Anil memperkirakan, imbal hasil SUN tenor lima tahun dapat mencapai 5,8%-5,9%. Sedangkan untuk tenor 10 tahun dapat mencapai 6,3%.
Ia menyarankan momentum ini sebaiknya digunakan investor untuk masuk ke pasar surat utang. Itu pula sebabnya, suntikan dana asing kian deras.
Sedangkan tantangan eksternal untuk obligasi Indonesia ada pada agenda pelonggaran kebijakan moneter oleh European Central Bank (ECB) dan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed. Rapat komite ECB pada akhir pekan lalu memutuskan untuk membahas pengurangan porsi obligasi melalui proses tapering off. Bila kawasan Eropa benar menjalankan agenda tersebut, dollar dapat tertekan, dan menyebabkan surat utang negara emerging market di kawasan Asia menjadi subur.
I Made Saputra analis MNC Fixed Income melihat, dari regional, saingan utama Indonesia adalah India yang menawarkan rata-rata imbal yang sama dengan Indonesia. "SUN 10 tahun India rata-rata di 6,5%. Sudah hampir sama dengan Indonesia," katanya.
Made mengatakan, jika pertumbuhan Indonesia bisa dipertahankan dan porsi asing di SBN stabil di kisaran 39%, maka sampai akhir tahun porsi asing di SBN bisa sampai Rp 835 triliun. Apalagi, jika pergerakan rupiah cenderung menguat dan lebih baik dibanding performa beberapa tahun lalu.
Menurut Made, sejumlah SUN yang direkomendasikan adalah FR0070, FR0059, FR0073, FR0064, FR0058, FR0068 dan FR0074.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News