kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manajer investasi asing serbu pasar Indonesia


Senin, 20 Februari 2012 / 20:39 WIB
Manajer investasi asing serbu pasar Indonesia
ILUSTRASI. penyaluran gas industri


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Edy Can


JAKARTA. Semakin banyak saja manajer investasi (MI) yang berekspansi ke Indonesia. Kabar terbaru, ada dua manajer investasi besar asal Korea Selatan yang berniat menjajal pasar di Indonesia pasca Mirae Asset Global Investments Co. mengakuisisi 70% saham PT NISP Asset Management.

Michael Tjoajadi, President Director, PT Schroder Investment Management Indonesia, mengaku sudah mendengar kabar tersebut. "Dua perusahaan dari Korea sudah pendekatan ke pasar Indonesia selain si Mirae," katanya saat berbincang-bincang, Senin (20/2).

Berdasarkan informasi yang diperoleh KONTAN, dua manajer investasi asal Negeri Ginseng itu adalah perusahaan aset manajemen yang aktif dengan total dana kelolaan yang cukup besar. Bahkan, Michael menyebut kedua perusahaan merupakan bagian dari 10 besar manajer investasi di Korea Selatan. Sayang ia tidak mau menyebut identitas manajer investasi asing tersebut.

Tidak hanya dari Korea Selatan, perusahaan serupa asal Jepang juga dikabarkan aktif menjajaki pasar Indonesia dan berupaya mendapat izin operasi dari Bapepam-LK. "Setahu saya ada juga yang dari Jepang. Tidak hanya asing, lokal pun juga mau masuk," papar Michael.

Ia pun paham bagaimana ekspansifnya MI asing untuk masuk pasar dalam negeri. Potensi investasi Indonesia masih sangat besar. Dengan perdapatan per kapita yang terus naik, sektor investasi menjadi seksi selain pasar konsumer yang juga bertumbuh.

"Potensi aset management di equity besar. Ada juga potensi dari capital market, dan besarnya saving akibat income per kapita yang naik. Belum lagi dana pensiun yang terus mencatat kenaikan dana kelolaan. Ini masih belum dihitung dari individu dan produk unit link asuransi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×