kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Koleksi saham buyback, cermati faktor berikut


Kamis, 01 Februari 2018 / 20:54 WIB
Koleksi saham buyback, cermati faktor berikut
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia - IHSG


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua tahun terakhir, pasar saham diramaikan aksi pembelian kembali alias buyback saham yang beredar di publik oleh emiten. Sejumlah emiten yang telah melancarkan aksi buyback sejak 1-2 tahun lalu dan dilanjutkan di tahun ini adalah TBIG, TRIS, KKGI, SSIA, SMMA, WSBP, BJTM, BNGA, MDLN dan BRPT.

Lainnya, akan memulai periode buyback pada tahun ini dan tahun depan, yakni ENRG dan MIKA.

Head of Lots Services Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan melihat, ada beberapa indikator yang menjadi pertimbangan emiten untuk melaksanakan buyback. Pertama, pertimbangan dari cash perusahaan. “Perusahaan bisa saja punya extra cash yang belum tau mau digunakan untuk apa,” ujar Krishna, Kamis (1/1).

Kedua, emiten ingin lakukan buyback untuk menaikkan harga saham. “Biasanya manajemen berpikir sahamnya di pasar dianggap terlalu murah. Tidak sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan,” imbuh Krishna.

Meski demikian, bukan berarti semua emiten yang melakukan buyback memiliki fundamental yang bagus. Krishna bilang, selain rasio keuangan seperti price to earning ratio (PER) dan price to book value (PBV), harga saham juga perlu dinilai berdasarkan aset yang dimiliki.

Krishna mencontohkan, saham emiten sektor pertambangan dan properti. Walaupun rasio keuangan emiten di sektor ini tak mentereng, Krishna bilang, umumnya emiten di sektor pertambangan dan properti punya aset riil yang bisa dijual.

Lain halnya dengan emiten-emiten penyedia jasa, yang asetnya sulit diukur dan diuangkan kembali. Karena itu, Krishna bilang, investor juga perlu memperhatikan aset perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham emiten yang melakukan buyback.

Dari beberapa emiten yang melakukan aksi buyback, Krishna cenderung memilih saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

Sementara, analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji bilang, investor juga perlu mencermati pergerakan harga saham emtien yang melakukan aksi buyback. Menurut Nafan, jika harga saham emiten yang melakukan buyback sudah sangat bullish, tren pembalikan arah juga terbuka lebar.

Dari sederet emiten yang melakukan buyback, Nafan tertarik dengan WSBP dan BJTM. Namun, ia juga melihat potensi yang bagus dari saham BNGA, SSIA, HRUM, MDLN, MPMX, BRPT, dan ENRG, lantaran PER nya masih di bawah 15 kali.

“Perhatikan harga sahamnya, jika sudah sangat bullish, sebaiknya hold,” saran Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×