kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marak buyback, Waskita Beton dan Bank Jatim paling menarik


Kamis, 01 Februari 2018 / 18:44 WIB
Marak buyback, Waskita Beton dan Bank Jatim paling menarik
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten menggelar aksi pembelian kembali saham yang beredar di publik atau buyback saham. Salah satu emiten yang masih proses buyback adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM). Per kuartal III-2017, HRUM membeli kembali saham yang beredar sebanyak 116,35 juta saham.

Rabu (31/1), HRUM kembali merilis data pelaksanaan buyback saham periode 1 Juli 2017-31 Desember 2017. Total saham yang dibeli pada periode tersebut sebesar 24,15 juta. Saat ini, HRUM masih mencatat sisa anggaran buyback saham sebesar Rp 212,57 miliar.

Tak hanya HRUM, dalam catatan Kontan.co.id, sejumlah emiten lain juga akan melancarkan aksi buyback. Beberapa yang telah melancarkan aksi buyback sejak 1-2 tahun lalu dan berlanjut tahun ini yaitu TBIG, TRIS, KKGI, SSIA, SMMA, WSBP, BJTM, BNGA, MDLN dan BRPT.

Lainnya, akan memulai periode buyback di tahun ini dan tahun depan yakni ENRG dan MIKA.

Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji bilang, aksi buyback akan berdampak positif pada emiten yang memiliki fundamental yang bagus. Dampaknya, setelah buyback harga saham emiten akan naik.

Dari beberapa emiten yang menggelar aksi korporasi tersebut, Nafan menyebut PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) sebagai saham pilihan. Ia mencatat, WSBP memiliki price to earning ratio (PER) di bawah 15 kali, yakni 11,42 kali.

Dus, valuasi WSBP dianggap lebih murah. Selain itu, WSBP juga baru saja masuk dalam daftar saham LQ45. Sentimen ini bisa menjadi katalis positif untuk pergerakan saham WSBP.

Begitu pula dengan BJTM yang tercatat memiliki PER 7,55 kali. Nafan meyakini fundamental BJTM semakin membaik seiring kinerja pertumbuhan kredit. “Dominance mitigasi risiko, BJTM mampu menekan NPL,” lanjut Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×