kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Mahkota Group membaik di tahun 2018, ini penjelasan manajemen


Selasa, 07 Agustus 2018 / 17:34 WIB
Kinerja Mahkota Group membaik di tahun 2018, ini penjelasan manajemen
ILUSTRASI. Dirut PT Mahkota Group Tbk Usli Sarsi


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) membukukan kinerja yang cukup positif pada periode enam bulan pertama tahun ini.

MGRO membukukan kenaikan pendapatan 11% sebesar Rp 836,59 miliar pada periode 30 Juni 2018 dari Rp 755,04 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Laporan keuangan perseroan menyebutkan, beban pokok pendapatan naik 12% menjadi Rp 787,78 miliar dari beban pokok pendapatan Rp 704,29 miliar.

Laba bruto pun meningkat 6% menjadi Rp 53,80 miliar dari Rp 50,75 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 28,5% menjadi Rp 17,82 miliar dari Rp 24,93 miliar pada Juni tahun sebelumnya.

Total aset perseroan meningkat 1,7% menjadi Rp 981,96 miliar pada periode 30 Juni 2018 naik dari Rp 964,71 miliar pada periode 31 Desember 2017.

Usli Sarsi, Direktur Utama MGRO mengatakan, perbaikan kinerja yang dialami perusahaaannya pada semester I tahun ini disebabkan oleh curah hujan yang cukup sejak akhir tahun 2016 hingga 2017 sehingga mampu meningkatnya produksi tanda buah segar (TBS) dari kelapa sawit.

"Kalau dibandingkan dengan tahun 2016 hingga 2017, kita memang mengalami penurunan produksi tandan buah segar karena musim kemarau yang panjang dan banyak lahan gambut yang terbakar di Riau dan sekitarnya pada tahun 2015. Kebakaran tersebut mengakibatkan hasil panen di tahun 2016 dan 2017 mengalami penurunan," jelasnya, Selasa (7/8).

Namun, Usli bilang tahun ini kinerja MGRO sudah mulai normal dan akan lebih baik lagi. "Apalagi pada semester dua tahun ini akan menjadi panen puncak bagi buah sawit sehingga bisa membantu meningkatkan kinerja perusahaan," tambahnya.

Mengenai target pendapatan, Usli mengharapkan MGRO mampu membukukan kenaikan pendapatan 10%-15% atau sekitar Rp 2 triliun dibanding tahun lalu. Sedangkan untuk laba bersih diharapkan tumbuh 100% menjadi Rp 50 miliar dibanding tahun 2017.

Mengenai belanja modal alias capital expenditure (capex), MGRO menargetkan untuk meraup dana sebesar Rp40 miliar hingga Rp 50 miliar dari hasil IPO bulan Juli lalu yang jumlah sebesar Rp 158,82 miliar.

"Dana tersebut akan mulai dipakai pada bulan September nanti untuk modal kerja anak usaha seperti pembelian bahan baku dan menyetok CPO. Dan diharapkan hingga akhir tahun mampu terserap 30%," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×