kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kesempatan investor menawar yield tinggi


Selasa, 11 Juli 2017 / 23:26 WIB
Kesempatan investor menawar yield tinggi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penerbitan Surat Utang Negara menjadi solusi pemerintah dalam menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 2,92%.

Fund Manager Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan salah satu alasan pemerintah menerbitkan penambahan surat utang sebagai solusi pelebaran defisit APBN karena target penerimaan pajak tidak sesuai harapan pemerintah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung flat pada 5% serta harga komoditas yang cenderung turun.

Desmon melihat dampaknya pada obligasi adalah di saat kondisi yield Indonesia cenderung turun tetapi pemerintah sedang dalam kondisi membutuhkan dana maka hal ini bisa dijadikan alasan bagi investor untuk menawar yield dengan lebih tinggi.

Di lain sisi, jumlah penerbitan yang bertambah berdampak pada harga surat utang untuk turun. Akan tetapi bila demand tetap ada maka harga surat utang tidak akan turun terlalu dalam.

Mengenai perundingan pemerintah dengan DPR terkait pelebaran batas minimum defisit APBN hingga 5%, Desmon memprediksi pemerintah tidak akan bisa jor-joran mengeluarkan banyak surat utang karena akan berdampak pada menurunnya suku bunga.

"Jika terlalu banyak surat utang pemerintah berati menarik likuiditas dari masyarakat, ini bisa terjadi perang likuiditas dengan bank," kata Desmon.

Desmon memperkirakan obligasi tenor 10 tahun berkisar pada 6,8%-7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×