kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kekhawatiran lockdown jilid dua, IHSG hari ini bisa melemah lagi


Selasa, 22 September 2020 / 06:00 WIB
Kekhawatiran lockdown jilid dua, IHSG hari ini bisa melemah lagi


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (22/9) dibayangi pelemahan. IHSG ditutup melemah 1,18% pada level 4.999,36 pada Senin, 21 September 2020. 

Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal bergerak kembali melemah seakan terus menjauh pada moving average 5 hari dan break out support psikologis 5.000. Pelemahan ini mengiringi pelemahan indikator stochastic yang mendekati oversold dengan momentum yang flatening pada indikator RSI. 

Baca Juga: Wall Street terjun di awal pekan akibat kekhawatiran lockdown lanjutan

Pergerakan IHSG hari ini (22/9) selanjutnya masih akan dibayangi pelemahan meskipun ada peluang kembali whipsaw pada level psikologis 5.000. Lanjar mengatakan, rentang pergerakan IHSG akan berada di kisaran 4.920-5.040. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya CTRA, INDY, MAPI, SMRA, TBIG, BBCA.

IHSG kemarin turun lebih rendah dari level psikologis 5.000. Saham yang melemahkan IHSG adalah saham sektor industri dasar turun 2,19% dan infrastruktur turun 2,16%. Kedua sektor ini turun signifikan menjadi penekan IHSG sejak sesi kedua. 

Sedangkan indeks sektor pertanian naik 1,27% tidak mampu menahan aksi jual. Selain itu, bursa Asia terhempas cukup dalam lebih dulu. Ini membuat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 dalam negeri dan menjadi faktor utama dengan kekhwatiran berhentinya pabrik-pabrik dan pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Baca Juga: Belum ada sentimen kuat domestik, IHSG diprediksi melemah terbatas pada Selasa (22/9)

Rata-rata bursa Asia melemah di tengah kekhawatiran meningkatnya kasus Covid-19 yang akan menyebabkan pembatasan yang lebih ketat. Investor juga mencermati langkah AS untuk membatasi perusahaan China di AS yang dimulai dengan aplikasi Tiktok dan Wechat yang terkenal di sana.

Saham-saham perusahaan penerbangan dan perjalanan memimpin kerugian harga saham di Eropa. Saham HSBC Holdings Plc jatuh ke level terendah sejak 1995 dan saham bank Eropa jatuh menyusul berita dari Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional tentang penyimpangan dalam laporan aktivitas yang mencurigakan. 

Lanjar menambahkan kasus virus yang meningkat di seluruh Eropa juga menimbulkan spekulasi yang berkembang bahwa London mungkin menuju status lockdown yang kedua kalinya. Bank Sentral Eropa telah meluncurkan peninjauan program pembelian obligasi pandemi untuk mempertimbangkan berapa lama harus berlanjut dan apakah fleksibilitasnya yang luar biasa harus diperluas ke program yang lebih lama, dalam laporan Financial Times.

Baca Juga: Harga minyak mulai bergeliat, bagaimana prospek emiten migas?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×