kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Januari, penerbitan obligasi korporasi Rp 850 M


Rabu, 10 Februari 2016 / 19:51 WIB
Januari, penerbitan obligasi korporasi Rp 850 M


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate belum berimbas pada ramainya penerbitan obligasi. Penerbitan obligasi pada Januari 2016 hanya tercatat Rp 850 miliar atau turun Rp 4,5 triliun dibandingkan Desember 2015 yang sebesar Rp 5,35 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai penerbitan baru di bulan Januari 2015 yang tercatat sebesar Rp 1,77 triliun.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie emiten masih wait and see menerbitkan obligasi. Penyebabnya, terdapat ekspektasi BI rate masih akan melanjutkan penurunan sehingga biaya dana atau cost of fund menerbitkan obligasi korporasi bisa lebih rendah.

Dia memprediksi BI rate berpeluang kembali turun sekitar 25 basis poin seiring masih terjaganya laju inflasi. "Juga menanti stabilnya kondisi pasar keuangan karena masih banyaknya risiko dari faktor internal," ujar Roby.

Emiten juga wait and see pertumbuhan kondisi sektor riil tahun ini. Korporasi diprediksi akan menahan ekspansi apabila permintaan masih stagnan sehingga berimbas pada minimnya kebutuhan modal.

"Penerbitan obligasi tidak semata melihat tingkat cost of fund rendah, namun juga mempertimbangkan membaiknya demand untuk melakukan ekspansi," ujar dia.

Senada, Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus memperkirakan emiten menanti momentum tepat untuk penerbitan obligasi. "Momentum di mana BI rate turun," tutur Nico.

Penurunan BI rate akan memicu turunnya yield obligasi di pasar sekunder sehingga berimbas terhadap rendahnya kupon penerbitan obligasi. Dus, cost of fund juga akan menipis dibandingkan sebelumnya.

Analis Infovesta Utama Mark Prawirodidjojo menambahkan proses penerbitan obligasi yang memerlukan waktu lebih dari satu bulan ikut memicu masih minimnya penerbitan obligasi korporasi di awal tahun.

Ditambah lagi, perseroan masih menyibukkan diri untuk menyusun laporan keuangan audit akhir tahun 2015 ketimbang memikirkan penerbitan obligasi. "Timing pendanaan perseroan cenderung tidak di awal tahun atau bulan Januari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×