kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,84   -25,89   -2.69%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah saham-saham yang berpeluang kecipratan berkah Ramadan


Kamis, 17 Mei 2018 / 08:35 WIB
Inilah saham-saham yang berpeluang kecipratan berkah Ramadan


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan puasa telah tiba. Pada hari ini (17/5), umat Islam serentak menjalankan ibadah puasa. Bagaimana transaksi di pasar saham selama bulan puasa?

Secara historis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama puasa cenderung lemas, terutama dari sisi volume transaksi. Pada 2017, misalnya, sepanjang bulan puasa sejak 25 Mei 2017 hingga 24 Juni 2017, volume transaksi di BEI tercatat rata-rata 5,39 miliar per hari. Padahal, sejak awal Mei 2017 hingga sehari sebelum puasa, rata-rata volume transaksinya mencapai 6,59 miliar saham.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, awal puasa biasanya transaksi di bursa berjalan normal. Tapi menjelang akhir puasa, barulah transaksi berkurang. Salah satu pemicunya adalah cuti bersama.

Analis Senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar juga menilai selama bulan puasa ada penurunan transaksi. Hal ini disebabkan banyak investor mengalihkan dana untuk kebutuhan lain.

Apalagi menjelang lebaran, tentu volume perdagangan harian lebih sepi lagi. Semakin mendekati lebaran, pelaku pasar, terutama investor lokal, fokus menyiapkan mudik. Alhasil, dana yang mengalir ke bursa jadi berkurang.

Meski volume perdagangan sepi, menurut Nafan, bukan berarti investor tak bisa meraup untung. Justru ia berpendapat urusan investasi tergantung bagaimana investor melihat performa saham.

Ada beberapa sektor yang secara teknikal menarik dicermati selama bulan puasa. Pertama, sektor infrastruktur yang terkait telekomunikasi dengan emiten TLKM dan EXCL. Sebab, di masa puasa hingga libur lebaran, akan ada peningkatan trafik layanan data.

TLKM bahkan PER-nya sudah di bawah 15 kali. Nafan memprediksi harga TLKM dalam jangka menengah-panjang bisa melaju hingga Rp 4.200 per saham.

Sektor konsumer juga bisa dilirik dengan emitennya INDF, ICBP dan HMSP. Memang, yang terakhir ini merupakan emiten dengan lini bisnis utama rokok, namun Nafan melihat secara teknikal pergerakannya cukup bagus sepanjang bulan puasa.

Sedangkan William lebih melihat sektor konsumer menjadi sektor yang menarik. Untuk sektor telekomunikasi, meski di bulan puasa akan ada peningkatan penggunaan layanan data, secara umum penguatan sektor ini tidak akan signifikan.

Sebab, saham telekomunikasi sudah berada di area resistance. "Memang ada ruang tumbuh, tapi saya kira terbatas dan mungkin akan ada koreksi dulu," ujar William.

Sektor lain yang bisa dicermati adalah CPO. Penggunaan minyak sawit di bulan puasa akan naik. Selama ini ada korelasi antara bulan puasa dan peningkatan konsumsi CPO. Apalagi untuk emiten CPO yang berorientasi ekspor, khususnya ke Timur Tengah.

William merekomendasikan INDF dan ICBP karena produknya digunakan secara luas. Untuk emiten konsumer yang sudah murah, William merekomendasikan HMSP. "Ini momentum tepat untuk masuk ke HMSP, harganya dalam jangka panjang bisa mencapai Rp 4.200 per saham," prediksi William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×