kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sebabnya Smartfren perlu private placement


Selasa, 17 Oktober 2017 / 14:52 WIB
Ini sebabnya Smartfren perlu private placement


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) bakal menggelar penawaran terbatas atau private placement dengan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) III dengan melepas 150 miliar saham atau setara 49,07% dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh. Berdasarkan prospektus perusahaan, Selasa (17/10), upaya perbaikan kinerja menjadi alasan dibalik aksi korporasi senilai Rp 15 triliun itu.

Sejak 2007 hingga 2010, kinerja FREN tertekan seiring ketatnya persaingan di industri telekomunikasi. Barulah pada 2011, Grup Sinarmas mengambilalih FREN. Sejak saat itu, perbaikan kinerja mulai terlihat. FREN mampu meningkatkan pendapatannya hampir empat kali lipat dalam rentang waktu tahun 2011 hingga tahun 2016 atau rata-rata meningkat 31% setiap tahunnya.

Itu merupakan hasil dari strategi untuk fokus pada penyedia layanan data terdepan baik melalui produk-produk yang inovatif dengan harga yang kompetitif dan ketersediaan jaringan yang handal. FREN menjadi operator pertama yang meluncurkan layanan komersial dengan teknologi terkini yaitu teknologi 4G LTE secara nasional di semester kedua tahun 2015.

Selama periode itu pula, FREN menambah cakupan infrastruktur jaringan secara terencana dan berkelanjutan setiap tahunnya. Jumlah base transceiver station (BTS) Smartfren telah bertambah dari 1.654 pada akhir tahun 2010 menjadi 16.621 pada akhir tahun 2016.

Namun, perbaikan itu belum cukup. Besarnya beban bunga atas utang dan beban depresiasi berdampak pada keuangan FREN yang masih merugi hingga saat ini. Bahkan, FREN telah mencatat adanya modal kerja bersih negatif dan total liabilitas FREN telah mencapai lebih dari 80% dibandingkan total aset perusahaan.

Per kuartal III 2017, jumlah aset lancar FREN hanya Rp 1,57 triliun. Sementara, jumlah liabilitas jangka pendeknya mencapai Rp 5,27 triliun.

Kondisi itu berpotensi membatasi pengembangan usaha yang tengah dijalankan. Oleh sebab itu, dana yang diterima setelah penerbitan OWK III nanti akan digunakan untuk untuk membiayai modal kerja, menyelesaikan kewajiban pembayaran dan belanja modal FREN dan entitas anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×