Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana menggelar penawaran terbatas Obligasi Wajib Konversi III (OWK) guna memperbaiki kinerjanya.
Berdasarkan prospektus perusahaan, Selasa (17/10), perusahaan bakal menerbitkan 150 miliar saham atau setara 49,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Persentase ini juga menggambarkan efek dilusi dari aksi korporasi tersebut.
Apabila seluruh OWK III yang telah diterbitkan oleh perseroan dikonversi sepenuhnya menjadi saham Seri C, maka pemegang saham perseroan akan mengalami dilusi kepemilikan sebesar 49,07%.
Belum dijelaskan siapa pihak yang bakal menjadi pemegang OWK III FREN nanti. Namun, dalam penerbitan OWK I dan II yang sebelumnya lebih dulu diterbitkan, pemegang saham lama FREN menjadi pihak yang mengkonversi OWK perusahaan.
Adapun pemegang saham FREN saat ini adalah, PT Global Nusa Data selaku pemegang 27,40% saham FREN, PT Bali Media Telekomunikasi sebesar 31,13%, PT Wahana Inti Nusantara sebesar 29,65%. Sementara, publik dibawah 5% memegang 11,81% saham FREN.
Jika OWK III telah diterbitkan dan dikonversi seluruhnya, maka komposisi pemegang saham FREN adalah, Global Nusa Data sebesar 9,30%, Bali Media Telekomunikasi 10,56%, Wahana Inti Nusantara 10,06%, publik 4,01%, dan pemegang OWK III 49,07%.
OWK III FREN secara keseluruhan terdiri dari empat seri. OWK Seri 1 memiliki nilai nominal Rp 500 miliar. Dalam OWK III Seri 1 itu juga mengandung beberapa seri OWK yang nantinya bisa dikonversi ke saham.
Perinciannya, satu opsi OWK III Seri 2 yang dapat dilaksanakan menjadi OWK Seri 2. Kemudian, enam opsi OWK III Seri 3 yang dapat dilaksanakan menjadi OWK III Seri 3. Terakhir, dua opsi OWK III Seri 4 yang dapat dilaksanakan menjadi OWK III Seri 4.
Seluruh OWK III selanjutnya akan dikonversi menjadi saham seri C baru yang akan dikeluarkan dari protopel FREN dengan harga jonversi Rp 100 per saham. Artinya, private placement ini memiliki nilai hingga Rp 15 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News