kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini jumlah restrukturisasi kredit di BBCA akibat pandemi Covid-19


Selasa, 27 Oktober 2020 / 06:28 WIB
Ini jumlah restrukturisasi kredit di BBCA akibat pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Ini jumlah restrukturisasi kredit di BBCA akibat pandemi Covid-19/Pho Carel Agus W/16/03/06/KONTAn/Difile oleh Carel.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perbankan gencar melakukan restrukturisasi kredit akibat pandemi Covid-19. Termasuk di PT Bank Central Asia (BBCA) telah restrukturisasi kredit senilai Rp 79,3 triliun hingga 20 September 2020.

Jumlah restrukturisasi kredit di Bank BCA / BBCA tersebut setara dari 14% portofolionya. “BCA berfokus untuk membantu nasabah dalam merestrukturisasi kreditnya sejak awal pandemi. Kami sangat bersyukur atas program relaksasi dari regulator yang membantu perbankan dan nasabah dalam melewati masa yang sulit untuk mencapai pemulihan,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja dalam paparan kinerja daring, Senin (26/10).

Adapun sampai pertengahan Oktober 2020, Bank BCA / BBCA telah menerima permohonan restrukturisasi total Rp 107,9 triliun dari lebih 90.000 debiturnya. Diperinci, nilai restrukturisasi di Bank BCA paling banyak berasal dari segmen produktif sebesar Rp 82,6 triliun dari 6.167 debitur. Sedangkan kredit konsumtif senilai Rp 25,3 triliun yang berasal dari 84.595 debitur. 

Adapun sampai akhir tahun Jahja menaksir nilai restrukturisasi kredit terimbas pandemi bakal berkisar sampai 20% dari portofolio kredit perseroan.  “Ini lebih baik dibandingkan proyeksi awal kami sebesar 30% dari portofolio kredit. Sampai Oktober 2020 saja realisasinya masih 19% dari portofolio,” lanjut Jahja. 

Baca juga: Brosur Tupperware Oktober 2020 khusus perabotan makan segera berakhir

Sementara sampai September 2020, penyaluran kredit Bank BCA / BBCA juga belum mumpuni, pertumbuhannya masih negatif 0,6% (yoy) menjadi Rp 581,9 triliun. Diperinci, cuma segmen korporasi yang masih mencatat pertumbuhan sampai 8,6% (yoy) menjadi 252,0 triliun. Segmen lain tercatat belum tumbuh, komersial dan UMKM negatif 4,9% (yoy), konsumer negatif 3,1% (yoy).

Selanjutnya: Bank BCA digugat nasabah karena deposito hangus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×