kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,28   -14,21   -1.54%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini fokus Sampoerna Agro (SGRO) pada tahun 2021


Minggu, 28 Februari 2021 / 20:15 WIB
Ini fokus Sampoerna Agro (SGRO) pada tahun 2021
ILUSTRASI. Head of Investor Relations Sampoerna Agro, Michael Kesuma - Gelar RUPSLB, SGRO Setujui Pengunduran Diri Direktur Utama


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2021 dengan nilai Rp 174,61 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2021 sebesar Rp 394,88 miliar.

Hasil penawaran ini mayoritas digunakan untuk melakukan percepatan pembayaran utang.

Penerbitan ini merupakan rangkaian dari Oblihas berkelanjutan I dengan target dana Rp 1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I dengan target dana Rp 1 triliun.

Head of Investor Relation Sampoerna Agro, Michael Kesuma, mengatakan penerbitan obligasi ini sejalan dengan rencana manajemen untuk melakukan perbaikan profil keuangan di tahun ini. Di mana tahun ini SGRO memang memprioritaskan perbaikan rasio keuangan serta peningkatan produktivitas. 

"Skala prioritas utama yaitu operasional di mana kita masih bisa produksi dan terkait produktivitas, serta likuiditas keuangan. Ekspansi masih dalam rencana melihat situasi dan kondisi," jelas Michael kepada Kontan, Minggu (28/2). 

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) menerbitkan surat utang Rp 569,5 miliar, ini bunganya

Tahun ini SGRO menargetkan pertumbuhan produksi kelapa sawit sebanyak 13-18% dibanding realisasi tahun lalu. Sebagai gambaran volume produksi CPO per kuartal III-2020 milik SGRO sebanyak 216.000 ton. Sementara volume penjualan tercatat sebanyak 226.000 ton. 

Untuk mencapai target tersebut, SGRO bergantung pada empat faktor utama yaitu pertama, intensifikasi kebun yang sudah dilakukan SGRO dalam beberapa tahun terakhir. Kedua, profil perkebunan milik SGRO yang mendukung di mana usia tanaman masih dikisaran 12-13 tahun sedangkan sawit masih bisa mengalami peningkatan produktivitas hingga 15 tahun. 

Ketiga, SGRO masih memiliki beberapa areal perkembujan yang sudah mulai menghasilkan dan keempat faktor cuaca sepanjang 2020 yang cukup bersahabat sehingga hasil di tahun ini diperkirakan membaik. 

Lebih lanjut, Michael menjelaskan per September 2020 SGRO memiliki persediaan CPO 7.000 ton yang belum terkirim namun sudah ada kontrak penjualannya. 

Baca Juga: Pasokan gula rafinasi diklaim aman, industri mamin disebut tak perlu galau




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×