Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sulit menahan gempuran nilai tukar rupiah yang terus melemah. IHSG ditutup melemah 0,69% ke level 4.710,78 pada perdagangan Selasa (24/5).
Sektor perkebunan, barang konsumsi dan konstruksi mencatat penurunan terbesar. Perdagangan Bursa Efek Indonesia kemarin cenderung sepi. Baik volume, nilai maupun frekuensi perdagangan berada di bawah rata-rata harian. Volume perdagangan bursa hanya 4,59 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,25 triliun.
David Nathanael Sutyanto, analis First Asia Capital, mengatakan, investor melakukan aksi profit taking di pasar saham akibat pelemahan kurs rupiah. David menambahkan, pergerakan rupiah masih menjadi kabar terkuat yang bakal menggerakkan indeks hari ini.
"Untuk perdagangan hari ini IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan support 4.680 dan resistance 4.745," kata David.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan, IHSG masih bergerak dalam rentang konsolidasi setelah kenaikan di awal pekan.
"Investor bisa memanfaatkan peluang koreksi untuk akumulasi penjualan," kata William.
William menambahkan, data ekonomi dalam negeri yang dirilis di awal bulan depan bakal jadi penggerak indeks. Pasar memprediksi data ekonomi akan lebih stabil, sehingga bisa menopang indeks selama beberapa waktu ke depan.
William memperkirakan, IHSG berpotensi menguat dengan support 4.702 dan resistance 4.774.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News