kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG hari ini masih dalam tren melemah karena kekhawatiran lockdown jilid baru


Jumat, 25 September 2020 / 06:00 WIB
IHSG hari ini masih dalam tren melemah karena kekhawatiran lockdown jilid baru


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (25/9) berpotensi kembali tertekan. Pada Kamis (24/9), IHSG ditutup melemah 1,53% di 4.842,76. 
 
Menurut Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas, secara teknikal IHSG hari ini akan bergerak melemah menguji kembali level terendah pada aksi sell off di awal bulan September 2020. Harga saham mendekati area level support 4.800-4.755 dengan indikator stochastic yang bearish mendekati area oversold. 

Baca Juga: Simak rekomendasi saham dari Artha Sekuritas untuk perdagangan Jumat (25/9)

Pergerakan IHSG mengiringi momentum indikator RSI yang tertekan. Sehingga secara teknikal diperkirakan IHSG hari ini akan bergerak kembali melemah dengan support resistance 4.750-4.880. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya UNVR, AKRA, JSMR, SMRA, BBCA, BBTN.

IHSG ditutup turun 75,20 poin ke level 4.842,76. Saham-saham sektor pertanian turun 2,84% dan pertambangan turun 1,99% menjadi penekan IHSG sejak awal sesi perdagangan. Terkoreksinya harga CPO 1,71% dan kembali bergerak di kisaran RM 2.800 per ton dari sempat menyentuh di atas RM 3.000 per ton menjadi faktor utama. 

Saham AALI turun 4,41% dan LSIP minus 5,35%. Pelemahan CPO di Malaysia disebabkan anjloknya pasar keuangan dan komoditas global seperti minyak semalam serta kondisi perpolitikan Negeri Jiran yang penuh dengan intrik. 

Baca Juga: Simak rekomendasi anggota LQ45 yang masih terdiskon berikut ini

Terlepas dari investor dalam negeri masih penuh dengan kekhawatiran dampak dari penyebaran Covid-19 yang meningkat terhadap kelangsungan bisnis hingga resesi. Investor asing masih melakukan aksi jual bersih senilai Rp 498,35 miliar. 

Bursa Asia ditutup melemah lebih dari sepersen. Ini terjadi karena kejatuhan indeks berjangka AS setelah The Fed memperingkatkan akan lebih banyak stimulus fiskal yang diperlukan untuk mempertahankan pemulihan ekonomi.

Suasana risk-off muncul di tengah peningkatan kasus virus yang telah meningkatkan prospek lockdown episode kedua. Langkah-langkah pembatasan dapat menghambat pemulihan ekonomi. 

Selanjutnya, investor akan melakukan langkah wait and see di akhir pekan dengan fokus Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan bersaksi di depan komite Senat tentang tanggapan ekonomi terhadap pandemi pada hari Kamis. 

Baca Juga: IHSG terkoreksi lebih 1% hari ini, bagaimana nasib besok?

Klaim pengangguran awal AS jatuh tempo Kamis. Bank Sentral Eropa menerbitkan hasil penjatahan TLTRO-III-nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×