kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hari raya menjadi momentum untuk Ramayana Lestari Sentosa


Kamis, 15 Maret 2018 / 11:14 WIB
Hari raya menjadi momentum untuk Ramayana Lestari Sentosa
ILUSTRASI. Pusat Perbelanjaan Ramayana / Robinson pasar Baru


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) tak lepas dari tingkat daya beli masyarakat. Selain itu, momentum liburan dan hari raya bakal kesempatan bagi RALS untuk mengeruk keuntungan lebih besar.

Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman mengatakan, segmentasi pasar RALS adalah masyarakat menengah ke bawah. Sehingga, stabilitas kondisi ekonomi sangat mempengaruhi pendapatan perusahaan. "Jadi wajar bila potensi pertumbuhan pendapatan RALS belum menyentuh level dua digit," ujar Adeline, Rabu (14/3).

Untungnya, tahun ini perputaran uang masyarakat bakal lebih deras. Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar bilang, daya beli akan terdorong oleh beberapa ajang krusial seperti Piala Dunia, Asian Games, hingga Pilkada.

Tapi menurut Adeline, terlepas dari adanya berbagai perhelatan besar yang berlangsung pada tahun ini, momentum liburan masih menjadi andalan utama bagi RALS untuk mengejar pertumbuhan pendapatan.

Dari berbagai masa liburan yang terjadi di tiap tahun, ia menilai, libur saat lebaran yang paling menguntungkan RALS. Sebab, banyak masyarakat menengah ke bawah yang memanfaatkan momentum itu, mulai dari aktivitas mudik hingga berbelanja.

Senada, Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya, dalam riset 2 Februari, mengatakan, secara historis kinerja RALS moncer ketika memasuki masa libur lebaran. Ia memberi contoh, pada bulan Juni 2016 dan 2017, pendapatan kotor RALS masing-masing mencapai Rp 1,68 triliun dan Rp 2,1 triliun.

Asal tahu saja, pada 2016 dan 2017 lalu, libur lebaran sama-sama berlangsung di bulan Juni. Sementara itu, di bulan Desember 2016 dan 2017 yang bertepatan dengan libur akhir tahun, pendapatan kotor RALS masing-masing mentok di angka Rp 801,6 miliar dan Rp 813,6 miliar.

Ekspansi bisnis

William menilai, RALS masih perlu berinovasi dan memperluas pangsa pasar. Rencana RALS membuka tiga gerai baru pada semester pertama tahun ini dinilai bakal positif untuk kinerja.

RALS juga perlu terus mengembangkan lini bisnis fashion secara online guna menjawab tantangan perubahan pola konsumsi masyarakat. Meski belum memiliki platform secara mandiri, RALS telah memiliki gerai resmi di sejumlah toko online.

Christine memperkirakan,  RALS akan memperoleh pendapatan senilai Rp 8,68 triliun dan laba bersih Rp 523 miliar hingga akhir tahun ini.

Baik Adeline dan William sama-sama merekomendasikan beli untuk saham RALS. Jika Adeline memasang target harga Rp 1.400 per saham, maka William mematok target harga Rp 1.500 per saham.

Adapun Christine merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 1.410 per saham. Kemarin, saham RALS ditutup stagnan di level Rp 1.265 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×