kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga tembaga baru akan naik pada kuartal II 2017


Kamis, 09 Maret 2017 / 20:09 WIB
Harga tembaga baru akan naik pada kuartal II 2017


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kondisi fundamental terkait ancaman pasokan mendukung tren harga tembaga dalam jangka panjang. Namun, analis memperkirakan kenaikan tembaga baru dimulai kuartal kedua tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (9/3) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,8% ke level US$ 5.722 per metrik ton pada pukul 13.53 waktu Singapura. Dalam sepekan terakhir, tembaga jatuh 3,5%.

Aksi mogok kerja di tambang tembaga Escondida, Chili sebenarnya membawa sentimen positif pada harga tembaga. Sebab, mogok kerja membuat produksi tembaga berhenti dan pasokan global terancam mengalami defisit.

Citigroup Inc memperkirakan pasokan tembaga global akan mengalami defisit pada semester pertama tahun ini dan berlanjut hingga tahun 2020 mendatang. Proyeksi Citigroup, tembaga akan menyentuh US$ 8.000 per metrik ton tahun ini.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim menambahkan, tekanan pada pasokan tembaga juga disebabkan oleh pembatasan produksi Freeport-McMoran Inc di tambang Grasberg, Papua. Memang ada rencana penambahan produksi dari produsen Rusia, Ural Mining & Metallurgic Co.

Perusahaan berencana menggenjot produksi tembaga tahun ini menjadi 370.000 - 380.000 ton dibanding tahun lalu sebesar 350.000. "Tetapi tambahan dari Rusia tidak signifikan untuk menutup defisit pasokan global," paparnya.

Di sisi lain, muncul harapan kenaikan permintaan tembaga dengan dukungan proyek infrastruktur dan militer AS. Prediksi Ibrahim, tembaga akan kembali menguat pada kuartal kedua dan berlanjut hingga akhir tahun.

 Adapun proyeksi harga tembaga kuartal kedua tahun ini di kisaran US$ 6.200 per metrik ton, kuartal ketiga kisaran US$ 7.000 per metrik ton dan US$ 7.400 per metrik ton pada kuartal keempat.

Sementara hingga akhir bulan ini, Ibrahim memprediksi laju tembaga akan melemah terlebih dahulu hingga ke US$ 5.600 per metrik ton. Prospek kenaikan suku bunga The Fed yang berdampak pada penguatan dollar AS menjadi beban tembaga dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×