kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak terancam terkoreksi


Rabu, 29 Agustus 2012 / 06:00 WIB
Harga minyak terancam terkoreksi
ILUSTRASI. Petugas memasukkan daging kurban ke dalam besek bambu yang lebih ramah lingkungan di Kampung Salam Berqurban, Sekolah Alam Bogor, Tanah Baru, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/8/2020). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.


Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harga minyak bergerak mendatar. Badai tropis yang melanda Meksiko sebenarnya meniupkan sentimen positif bagi minyak. Namun, analis justru memperkirakan , pekan ini harga minyak akan cenderung terkoreksi.

Per Selasa (28/8) pukul 15.44 WIB, kemarin, nilai kontrak pengiriman minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk Oktober 2012, US$ 96,12 per barel. Harga minyak WTI di New York Mercantile Exchange itu menguat 0,68% daripada posisi penutupan sehari sebelumnya yang US$ 95,47 per barel. Minyak jenis Brent pengiriman Oktober 2012 juga menguat 0,49% ke US$ 112,81 per barel di ICE Futures.

Badai tropis Isaac memunculkan spekulasi bahwa suplai minyak akan menurun. Pusat Badai Nasional di Amerika Serikat (AS) mengatakan, badai Isaac menuju selatan daratan New Orleans. Badai itu telah menyebabkan tangki penyimpanan di kilang Amuay, Venezuela terbakar.

Para analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan stok minyak mentah akan turun sebanyak 2 juta barel atau 0,6% dari rilis data Departemen Energi pekan lalu. Andrey Kruunchenkov, analis VTB Capital di London memperkirakan harga minyak masih akan bergerak volatile di minggu ini akibat badai dan gangguan kegiatan operasional kilang akibat kebakaran tangki di Venezuela.

Selain badai, analis juga menanti kepastian quantitative easing tahap ketiga. "Kami berharap ada tindakan moneter baru," papar dia seperti dikutip Bloomberg.

Ric Spooner, Analis CMC Market, Sydney menambahkan, badai Isaac tidak akan merusak kilang-kilang minyak yang berada di Teluk Meksiko. “Pembeli nampaknya tidak mengambil harga beli yang terlalu tinggi, sampai memperoleh detail mengenai tindakan yang akan dilakukan oleh The Fed,” kata dia seperti dikutip Bloomberg.

Tunggu Ben Bernanke

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, harga minyak mulai turun sejak awal pekan karena ekspektasi stimulus dari The Federal Reserves memudar. Pidato Ben Bernanke dalam pertemuan Kansas City Fed\'s di Jackson Hole 31 Agustus. “Pasar mengambil posisi wait and see dan profit taking,” kata dia.

Analis Soe Gee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, secara teknikal minyak masih berpotensi menurun. Moving average 25 menunjukkan minyak dalam kondisi uptrend.

Moving average convergence divergence (MACD) juga menunjukkan sinyal positif. Stochastic menunjukkan minyak dalam fase koreksi. Relative strength index 14 hari menunjukkan kondisi turun.

Nizar memprediksi, minyak akan melandai dari US$ 94,04 hingga US$ 98 per barel. Proyeksi Ariston, minyak berlanjut turun sampai akhir pekan di US$ 93 - US$ 97.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×