kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah naik, harga CPO terungkit


Minggu, 01 Februari 2015 / 16:13 WIB
Harga minyak mentah naik, harga CPO terungkit
ILUSTRASI. Intip 4 Cara Cek Mutasi BRI melalui BRImo, ATM BRI, sampai Teller. Pho. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/03/2022.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Setelah musim hujan di Malaysia mereda, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO)  terlihat menguat tipis pada Jumat (30/1).

Mengutip Bloomberg, pada Jumat (30/1) harga minyak sawit mentah kontrak pengiriman April 2015 di Malaysia Derivative Exchange naik 0,6% menyentuh level RM 2.146 per metrik ton (MT). Namun kenaikan itu belum bisa menutupi koreksi harga CPO dalam sepekan terakhir yang mencapai 3,8%.

Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menilai penguatan harga CPO yang terjadi hanya karena terbawa sentimen harga minyak yang juga naik pada hari yang sama. Hal itu memicu aksi bargain hunting di pasar.

“Jika mau lihat sentimen dan tren, CPO itu masih bearish,” kata Zulfirman. Pasar masih skeptis dengan perbaikan yang terjadi pada ekspor di Indonesia dan Malaysia. Begitu juga dengan menurunnya permintaan dari China.

Merosotnya permintaan dari China tidak terlepas dari keadaan perekonomian China yang masih lesu. “Apalagi setelah terdengar kabar bahwa China akan memangkas target pertumbuhan ekonominya,” papar Zulfirman. Target pertumbuhan ekonomi China dari yang semula 7,5% akan dipangkas menjadi 7%.

“Harga cenderung bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah tipis,” terangnya. Pasalnya hasil data manufaktur China belum mampu menopang penguatan CPO terus berlanjut. Rilis data manufaktur China bulan Januari 2015 tercatat 49,8 atau lebih rendah daripada prediksi yakni 50,3 dan di bawah bulan Desember 2014 yakni 50,1.

Hal ini membuat perbaikan outlook permintaan belum akan terjadi. Begitu juga dengan pasar yang saat ini masih menunggu data interpack ekspor Malaysia yang diperkirakan akan turun. Pengiriman CPO dari Malaysia dicatat turun 19% menjadi 877.730 metrik ton pada Januari. Sama halnya dengan ekspor ke China yang turun 14% di bulan yang sama.

Tapi Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures melihat bahwa penguatan tipis masih bisa terjadi pada harga CPO, Senin nanti. “Sama seperti Jumat, harga didukung oleh penguatan teknikal,” kata Deddy. Namun penguatan yang terjadi akan terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×