kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,33   -18,40   -1.99%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas tersetir dollar AS


Selasa, 03 April 2012 / 08:00 WIB
Harga emas tersetir dollar AS
ILUSTRASI. KPK menghentikan penyidikan kasus BLBI Sjamsul Nursalim.


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Harga emas masih fluktuatif. Setelah sempat menanjak pekan lalu, emas sempat terperosok lagi ke kisaran US$ 1.654,9 per troy ounce (toz), Kamis (29/3).
Banderol harga logam mulia itu menguat 1,02% menjadi US$ 1.671,9 per toz, menutup pekan lalu. Namun, membuka bulan April, emas kembali terkoreksi tipis ke posisi
US$ 1.667,3 per toz.

Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Future, melihat, dorongan kenaikan harga emas sejatinya sudah muncul saat ini kendati masih bermain di area konsolidasi. “Pergerakan dollar Amerika Serikat (AS) menjadi faktor utama penggerak harga emas,” ujar dia, seperti dikutip dalam riset mingguan yang diterima KONTAN, Senin (2/4).

Sepekan ini, harga emas dia prediksi akan bergerak di rentang US$ 1.659-US$ 1.674 per toz. Jika naik hingga menyentuh US$ 1.674, maka harga emas bisa ngebut lebih tinggi lagi hingga US$ 1.684.

Namun, jika logam mulia itu jatuh lagi ke level US$ 1.659, maka emas bisa terlempar lagi ke kisaran US$ 1.645.
Wahyu T. Laksono, pengamat komoditas dan valuta, menuturkan, harga emas beberapa pekan ini memang tengah konsolidasi. Ketika pasar meragukan kelanjutan stimulus moneter lanjutan AS, daya tarik emas langsung pudar.

Februari lalu, ketika spekulasi tersebut meruyak, harga emas jatuh hingga US$ 100. Demikian halnya ketika pernyataan The Federal Reserves 26 Maret lalu memicu spekulasi kelanjutan quantitative easing AS, emas bangkit meski tidak dramatis.

Wahyu menilai, saat ini harga emas secara teknikal cenderung melemah. “Moving Average Convergence Divergence menurun. Stochastic juga menurun, usai menyentuh level 50,” ujar dia.

Selama pekan ini, hitungan Wahyu, emas akan berkisar US$ 1.600-US$ 1.700. Emas akan sulit kembali menjadi US$ 1.800, di waktu dekat.
Dollar AS memang menjadi penyetir utama arah harga emas. Sepanjang kuartal I lalu, emas sudah menanjak 6,7%. Sedangkan dollar AS melemah 1,5% terhadap enam mata uang utama dunia.

Mengutip survei Bloomberg, 14 dari 21 dealer U.S. Treasuries, memprediksi The Fed akan membutuhkan quantitative easing untuk mempercepat pemulihan perekonomian AS. “Jika The Fed melakukan quantitative easing tahun ini, ditambah melonjaknya defisit fiskal dan tergerusnya mata uang dollar AS dibanding mata uang dunia lainnya, maka emas akan menjadi investasi pokok,” ungkap Loan Smith, Direktur Knight Capital Europe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×