kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,48   9,13   0.98%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gempa di Palu pengaruhi kinerja Ramayana Lestari (RALS)


Senin, 08 Oktober 2018 / 19:52 WIB
Gempa di Palu pengaruhi kinerja Ramayana Lestari (RALS)
ILUSTRASI. Bantuan gempa Palu dari Ramayana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek Bencana Alam yang melanda Palu, Sulawesi Tenggara, dinilai akan mempengaruhi pertumbuhan kinerja keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) meskipun emiten ini hanya memiliki satu gerai di kawasan tersebut.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi yang terjadi di Palu pada 28 September 2018 dengan kekuatan 7,4 skala ricther meluluhlantakan satu-satunya gerai milik RALS di Sulawesi Tenggara. Gerai ini sendiri berlokasi di Jalan Emmy Saelan, Palu.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Christine Natasya, menyampaikan, gerai Ramayana di Palu hanya berkontribusi 1% atau sebesar Rp 81,5 miliar terhadap penjualan RALS di tahun lalu sebanyak Rp 8,15 triliun. Gerai tersebut juga diperkirakan memiliki penjualan bulanan sekitar Rp 6 miliar hingga Rp 7 miliar.

Meski demikian, kondisi ini tetap perlu mendapat perhatian dari pihak RALS. Pasalnya, selain mengalami kerusakan secara fisik, sejumlah korban juga mengambil barang-barang yang ada di gerai Ramayana di Palu.

“Kami memperkirakan total nilai inventaris yang diambil oleh korban di Palu sekitar Rp 20 miliar,” ujar dia dalam riset 5 Oktober 2018.

Akibat dampak bencana alam tersebut, Christine menurunkan proyeksi laba bersih RALS di akhir tahun ini sebesar 4% dari Rp 572,4 miliar menjadi Rp 550,3 miliar. Untungnya, angka ini masih lebih tinggi dari nilai laba bersih perusahaan di tahun 2017 silam sebesar Rp 406,6 miliar.

Senada, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Michael Tjahjadi menganggap, kerusakan yang dialami gerai Ramayana di Palu dapat menekan laju pertumbuhan kinerja laba bersih RALS. Pasalnya, di semester pertama lalu, kontribusi penjualan gerai di wilayah Sulawesi dan Papua merupakan yang terbesar kedua bagi RALS setelah wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Selain itu, karena tingkat kerusakannya cukup parah, perbaikan gerai Ramayana di Palu berpotensi memakan waktu minimal tiga tahun. “Waktu perbaikan ini juga bergantung pada kondisi perekonomian di wilayah sekitar yang berpotensi melambat akibat faktor bencana alam,” katanya, Senin (8/10).

Michael pun merekomendasikan hold saham RALS dengan target Rp 1.525 per saham.

Sementara itu, Christine tetap merekomendasikan beli saham RALS. Namun, ia menurunkan target harga dari Rp 1.690 per saham menjadi Rp 1.610 per saham sebagai imbas dari penutupan gerai Ramayana di Palu akibat bencana alam.

Senin (8/10), saham RALS menguat 1,61% ke level Rp 1.260 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×