kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fraksi harga baru bikin transaksi harian mini?


Sabtu, 11 Oktober 2014 / 12:00 WIB
 Fraksi harga baru bikin transaksi harian mini?
ILUSTRASI. Cek Syarat dan Cara Bayar Pajak Motor di Indomaret hingga Alfamart. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) belum juga mencapai target. Berdasarkan data BEI, nilai transaksi harian hari Rp 6,06 triliun. Padahal BEI menargetkan bisa mencapai Rp 6,5 triliun. Asal tahu saja, target tersebut bahkan sudah direvisi dari awal tahun, yang berharap transaksi harian bisa mencapai Rp 7 triliun.

Para pelaku pasar menilai, kondisi tersebut disebabkan dari beleid anyar dari BEI yang mengubah ketentuan fraksi harga saham (tick price). Investor ritel dan anggota bursa yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) menilai, kebijakan BEI yang diterapkan di awal tahun ini menyebabkan penurunan likuiditas saham.

Selain itu, pelaku pasar juga sulit mendulang untung secara maksimal. Meski begitu, Ito Warsito, Direktur Utama BEI, menilai, penurunan likuiditas terjadi karena kondisi ekonomi yang berbeda. Sehingga menurut dia tidak hubungannya dengan fraksi harga saham BEI.

"Mereka membandingkan (kondisi pasar) semester I-2014 dengan semester I-2013, ini seperti membandingkan mangga dengan durian, tidak pas," ujar dia. Pada periode tersebut, ada penurunan rata-rata nilai transaksi harian dari Rp 7 triliun menjadi Rp 6,1 triliun. Kondisi ekonomi yang dimaksud Ito adalah nilai tukar dollar AS terhadap rupiah.

Rupiah di semester I-2013 di Rp 9.600 per dollar AS. Sedangkan, di enam bulan pertama 2014 antara Rp 11.500-Rp 12.000 per dollar AS. Kalau menurut Ito, perbandingan yang setara seharusnya dilakukan antara semester II-2013 dengan semester I-2014. Pada periode itu, kondisi perekonomian di dalam negeri hampir sama.

"Terjadi defisit perdagangan, rupiah pun di kisaran yang sama," tutur dia. Domestik dominan Kegiatan investor domestik saat ini lebih dominan dibanding tahun lalu. Tahun lalu, porsi investor asing mencapai 44% dari total transaksi saham di BEI. Tahun ini, jika dilihat dari transaksi harian, porsi asing hanya 40%. Artinya, porsi transaksi perdagangan investor domestik meningkat dari 56% menjadi 60%.

Atas dasar itu, BEI tidak akan mengubah ketentuan baru terkait fraksi harga saham ini. Tapi dengan ketentuan yang baru, harga saham lebih memang lebih lambat bergerak, baik turun maupun naik. Di satu sisi, investor lebih lama mendapat cuan. Tetapi, di sisi lain, investor juga tidak menelan kerugian terlalu banyak ketika ingin cut lost.

Reza Priyambada, Kepala Riset Woori Securindo, menilai, perubahan fraksi harga sebenarnya bukan merupakan satu-satunya penyebab penurunan nilai transaksi harian bursa pada semester I 2014.

Menurut dia, penurunan ini karena sentimen lain baik dari luar negeri maupun domestik. Sejak awal tahun, investor memang sudah dibayangi oleh memanasnya situasi politik menjelang Pemilu maupun rencana The Fed memangkas program stimulus dan normalisasi suku bunga acuan di sana.

"Kebetulan kondisi market sedang banyak dipengaruhi oleh sentimen negatif dan perubahan fraksi harga menjadi lebih kecil membuat ruang untuk mendapatkan gain lebih sempit," jelas Reza. Menurut dia, agak sulit meminta BEI kembali mengubah fraksi harga yang baru berlaku tahun ini. Investor mau tidak mau mesti menerapkan strategi baru menyesuaikan dengan fraksi harga baru dalam trading.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×