kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten terciprat fluktuasi harga minyak


Senin, 02 April 2012 / 07:57 WIB
Emiten terciprat fluktuasi harga minyak
ILUSTRASI. Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan ada sejumlah larangan selama penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Raka Mahesa W, | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Harga minyak mentah berfluktuasi, mengikuti kondisi ekonomi dan politik dunia. Pada Jumat (30/3), kontrak pengiriman minyak untuk Mei 2012, di New York Mercantile Exchange senilai US$ 103,02 per barrel. Angka itu naik tipis dari hari sebelumnya yang sebesar US$ 102,78 per barel.

Pada akhir Februari 2012, harga minyak sempat menyentuh harga US$ 110, 18 per barel. Saat itu, hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran sedang panas-panasnya. Alwi Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia, bilang jika ketegangan antara kedua negara kembali memanas, harga minyak dunia bisa menyentuh US$ 125 per barel di tahun ini.

Raditya Christian Artono, Analis Mandiri Sekuritas, menghitung, harga rata-rata minyak tahun ini US$ 95 per barel, lebih tinggi daripada rata-rata di tahun 2011, yaitu US$ 90 per barel.

Tentu kenaikan harga minyak bakal mengerek pendapatan para emiten di sektor energi. Memang, pendapatan emiten juga ditentukan oleh jumlah produksinya.

Produksi bertambah

Ambil contoh PT Medco Energi International Tbk (MEDC). Wilim Hadiwijaya, analis Ciptadana Securities, memperkirakan produksi MEDC tahun ini tidak akan banyak mengalami kenaikan. "Tahun ini oil lifting MEDC relatif sama dibanding tahun sebelumnya yang sekitar 30 thousands barrel oil per day (mbopd)," kata Willim.

Maklum tambang MEDC sudah memasuki masa matang, hingga produksi cenderung menurun. Di kuartal ketiga 2011, produksi minyak MEDC sebesar 29,4 mbopd, turun 3,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal pada awal tahun 2000, produksi minyak MEDC mencapai 85,5 mbopd.

Namun, untuk tahun 2014, Wilim memprediksi produksi MEDC akan kembali rebound menjadi sekitar 32,6 thousands barrel oil equivalent per day (mboepd). Peningkatan produksi minyak ini seiring dengan mulai berproduksinya proyek Blok EOR Rimau di Sumatera Selatan.

Sedang, Arief Budiman, Analis OSK Nusadana Securities, memprediksi, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), tahun ini bisa memproduksi minyak dan gas rata-rata sebesar 44,800 boepd. Jumlah ini naik 169,87% dari produksi migas tahun sebelumnya.

Arief bilang, ENRG akan mendapat tambahan produksi minyak dari Blok Kangean yang mulai beroperasi kuartal 2-2012. Blok tersebut akan menambah produksi gas ENRG sebesar 25.000 boepd.

Selain itu ada tambahan output, dari Blok Offshore North West Java (ONWJ) sekitar 11.700 boepd. Berdasarkan catatan KONTAN, blok ONWJ menghasilkan gas sebanyak 5.800 boepd serta minyak 5.900 boepd.

PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) mengandalkan jurus anorganik untuk meningkatkan kinerjanya. BIPI hendak mengakuisisi perusahaan infrastruktur pertambangan Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI), optimistis bisa mengantongi laba sebesar US$ 110 juta di 2012.

Berikut ulasan analis terhadap tiga emiten energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×