Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perhatian pasar pada peluang kenaikan suku bunga The Fed yang bisa terjadi dalam waktu dekat menjadi beban utama koreksi harga emas.
Mengutip Bloomberg, Selasa (30/8) pukul 12.10 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember 2016 turun tipis 0,03% di level US$ 1.326,60 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
Penurunan harga emas ini mengarah ke penurunan bulanan pertama sejak Mei 2016 lalu. Sentimen negatif datang dari prospek kenaikan suku bunga The Fed yang kembali memanas, setelah pernyataan hawkish Gubernur The Fed Janet Yellen yang menilai kenaikan suku bunga bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Efeknya, probabilitas kenaikan suku bunga The Fed Desember 2016 yang dirilis oleh Fed Funds Futures naik menjadi 61% dari sebelumnya di awal Juni 2016 hanya 53%.
“Meski peluang posisi USD tetap prima masih bisa berlanjut, tapi peran emas sebagai safe haven masih akan kinclong dan bisa membuat harga emas bertahan,” kata Barnabas Gan, Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp, seperti dikutip dari Bloomberg.
Dugaan Oversea-Chinese Banking Corp, peluang kenaikan suku bunga The Fed Desember 2016 nanti terbuka sebesar 25 bps. Namun peluang kenaikan harga emas bisa datang dari beberapa hal seperti pemilihan presiden AS November 2016 mendatang dan potensi terjadinya Article 50, yakni perhitungan mundur dalam dua tahun mendatang saat Inggris resmi lepas dari keanggotan Uni Eropa.
Maka tidak heran meski harga terus tergerus, kepemilikan aset emas di Exchange Traded Funds masih naik menjadi 2.032,6 ton di awal pekan lalu. Untuk jangka pendek tren pergerakan harga emas memang masih bearish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
