kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dow Jones merosot 4,28% dalam tiga hari penurunan


Jumat, 02 Maret 2018 / 06:30 WIB
Dow Jones merosot 4,28% dalam tiga hari penurunan
ILUSTRASI. Gedung New York Stock Exchange


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melanjutkan penurunan dalam tiga hari terakhir hingga Kamis (1/3). Bursa saham merosot setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan menerapkan bea masuk baja dan aluminium pekan depan.

Dow Jones Industrial Average turun 420 poin atau 1,68% ke 24.608,98 di hari Kamis. Indeks S&P tergerus hingga 1,33% ke 2.677,67. Sedangkan Nasdaq Composite turun 1,27% ke 7.180,56. Dalam tiga hari penurunan, Dow Jones merosot 4,28%.

AS akan menetapkan bea masuk 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium. Hingga saat ini masih belum jelas, tarif ini akan berlaku global atau hanya untuk negara-negara tertentu.

Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics mengatakan, penetapan tarif ini mengkhawatirkan pasar. "Tantangan terbesar adalah perang dagang dan tidak seorang pun berminat pada hal ini," kata Chaikin seperti dikutip CNBC.

Beberapa saham tertekan dengan rencana pengenaan bea masuk ini. Harga saham Ford Motor turun 3% dan General Motors rontok hampir 4%. Emiten pengguna baja dan aluminium seperti Boeing, Cummins, Johnson Controls, dan United Technologies pun menurun. Di sisi lain, saham-saham perusahaan baja seperti US Steel dan AK Steel melonjak.

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell setelah bertemu dengan Komite Keuangan Senat mengatakan, bank sentral belum melihat bukti kuat pergerakan kenaikan gaji yang tinggi. "Kami melihat beberapa indikasi gaji mulai menaik, tapi sebagian besar tumbuh sekitar 2,5%. Belum ada hal yang menunjukkan bahwa kenaikan gaji semakin tinggi," kata dia.

Pernyataan Powell dalam pertemuan dengan Senat dan sebelumnya dengan Kongres memang lebih hawkish. "Tapi, kebijakan moneter akan lebih jelas setelah rapat bank sentral Maret mendatang," kata Art Hogan, chief marketing strategist B Riley FBR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×