kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asing kian agresif, harga SUN berpeluang naik


Senin, 20 Maret 2017 / 10:05 WIB
Asing kian agresif, harga SUN berpeluang naik


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa volume perdagangan Surat Utang Negara (SUN) yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp 18,33 triliun dari 40 seri SUN yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp 5,57 triliun.

Obligasi Negara seri FR0056 menjadi SUN dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 5,32 triliun dari 18 kali transaksi di harga rata - rata 107,58% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp 2,41 triliun dari 98 kali transaksi di harga rata - rata 104,21%.

Sementara itu volume perdagangan obligasi korporasi yang dileporkan senilai Rp 555,05 miliar dari 32 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan di akhir pekan.

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank PANIN Tahap II Tahun 2017 (PNBN02SBCN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp 136,2 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% yang diikuti oleh perdagangan Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012 (SIAGII02) senilai Rp 53 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,32%.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ditutup pada level 13.345 per dollar Amerika, mengalami penguatan terbatas sebesar 2,00 pts (0,01%) setelah bergerak bervariasi pada kisaran 13.314 hingga 13.358 per dollar AS sepanjang sesi perdagangan.

Penguatan terbatas nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah bervariasinya arah pergerakan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar AS. Baht Thailand (THB) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Yen Jepang (JPY).

Sementara itu mata uang Rupee India (INR) dan Yuan China (CNY) terlihat mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan kemarin.

Namun demikian, dalam sepekan terakhir, nilai tukar mata uang regional bergerak dengan mengalami penguatan terhadap dollar AS yang dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Rupee India (INR) di tengah melemahnya mata uang dollar AS terhadap mata uang utama dunia setelah tidak adanya sinyal dari Bank Sentral Amerika bahwa mereka akan menaikkan suku bunga acuan secara tergesa - gesa.

Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Jumat (17/3) tercatat mengalami kenaikan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price naik sebesar 0,08% ke level 113,45 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×