kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arah IHSG positif pada semester II-2018


Jumat, 08 Juni 2018 / 08:16 WIB
Arah IHSG positif pada semester II-2018
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta


Reporter: Agung Jatmiko, M Sauqi Dzikri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki libur panjang, pasar modal Indonesia masih dihantui sejumlah sentimen negatif. Hal ini berpotensi mengganggu arah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pascalibur Lebaran nanti.

Memang, IHSG berpotensi mendapat sentimen positif dari membaiknya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Mei menjadi 125,1 dari sebelumnya 122,2. Tapi analis menilai dampak sentimen ini kurang signifikan.

Pasalnya, di saat yang sama, ada sejumlah sentimen negatif yang muncul. Salah satunya, revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia dari 5,3% jadi 5,2%.

Selain itu, The Federal Reserve(The Fed) juga berpotensi menaikkan suku bunga pada pertemuan di pekan depan. Kebijakan dari The Fed ini bisa berdampak pada keluarnya dana investor asing dariĀ emerging market.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, sulit bagi IHSG untuk mencetak kenaikan tinggi jika berkaca dari kondisi saat ini. Ia mengungkapkan, dalam jangka menengah panjang, investor masih ragu dengan ekonomi Indonesia.

Investor menunggu apakah target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai atau tidak. "Dilihat dari posisi indeks di semester ini, kemungkinan di akhir tahun IHSG hanya akan sampai di level 6.000-an," ujar Aditya, Kamis (7/6).

Ia berpendapat, indeks masih volatil sampai saat ini dan kemungkinan IHSG berada di level 6.300 di akhir tahun.

Optimisme penguatan

Meski hingga saat ini IHSG masih diterpa berbagai sentimen negatif, namun beberapa analis optimistis IHSG atau pasar modal Indonesia masih memiliki ruang untuk mencatatkan kenaikan hingga akhir tahun. Analis Senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar misalnya, masih optimistis IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatan di Juli nanti.

Pasca libur panjang Lebaran, William menilai pelaku pasar akan menunggu data inflasi Juni. Pelaku pasar memiliki ekspektasi cukup kuat inflasi membaik karena adanya peningkatan daya beli.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti data produk domestik bruto (PDB). "Selain data-data ekonomi, pasar juga pastinya menunggu seperti apa BI merespons hasil rapat The Fed yang akan berlangsung pertengahan pekan depan," ujar William.

Rapat Dewan Gubernur BI yang akan berlangsung tanggal 27-28 Juni juga bakal mempengaruhi pergerakan indeks saham pasca libur lebaran. William yakin, otoritas moneter Indonesia pasti sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menyingkapi perubahan dari eksternal.

Karena itu, ia optimistis IHSG akan lanjut menguat di semester dua. Ia menilai ada beberapa faktor yang bisa mendorong perputaran roda ekonomi. Di semester dua, bakal ada event Asian Games serta pertemuan World Bank dan International Monetary Fund (IMF).

Selain itu, pemilihan umum kepala daerah atau pilkada juga berpotensi turut mendorong roda perekonomian. Sentimen ini berpotensi berlanjut hingga pemilihan umum Presiden tahun depan.

Karena itu, William optimistis IHSG akan mampu melangkah lebih jauh di semester kedua nanti. Berdasarkan sentimen itu, ia memilih tidak melakukan revisi atas target IHSG di akhir tahun nanti, yakni di 6.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×