kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antam ajukan tambahan kuota ekspor 1,2 juta ton


Jumat, 26 Januari 2018 / 20:28 WIB
Antam ajukan tambahan kuota ekspor 1,2 juta ton
ILUSTRASI. Aktifitas Peleburan Emas di Pabrik Antam


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak mau ketinggalan momentum membaiknya harga komoditas mineral. Emiten pelat merah ini tengah mengajukan permintaan kenaikan kuota ekspor bijih nikel dan bauksit.

Saat ini, ANTM memiliki kuota ekspor 2,7 juta ton. Perusahaan berniat menambahnya lagi sebesar 1,2 juta ton. Sehingga ANTM bakal memiliki total kuota ekspor sekitar 3,9 juta ton.

Direktur Keungan ANTM Dimas Wikan mengatakan, permintaan kenaikan kuota tersebut masih dalam proses pengajuan ke pemerintah. "Diharapkan kuartal I ini sudah bisa diumumkan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/1).

Dimas belum bersedia memberikan detail perkiraan tambahan pemasukan yang diperoleh jika pengajuan itu disetujui pemerintah. Namun, dia memastikan, kinerja ANTM bakal terdongkrak lantaran harga nikel yang terus naik.

Bukan tanpa alasan ANTM berharap besar dari persetujuan kuota ekspor tersebut. Indonesia dan Filipina yang merupakan dua produsen nikel terbesar dunia sedang mengalami cuaca buruk. Operasional pertambangan pun terganggu.

Sekarang, mobil listrik juga mulai menjadi tren. Sehingga, permintaan nikel sebagai salah satu bahan baku baterai akan meningkat. "Jadi, kami perkirakan defisit nikel di pasar global akan kian melebar," ujar analis Samuel Sekuritas Sharlita Malik dalam riset 19 Januari.

Hingga November 2017, defisit nikel global mencapai 63,6 juta ton. Defisit ini akan mendorong harga komoditas nikel terus naik. Sharlita memprediksi, harga nikel tahun ini akan naik 14% secara tahunan menjadi US$ 12.000 per ton.

Sharlita juga menilai positif inisiatif ANTM untuk meminta tambahan kuota ekspor. Menurutnya, tidak akan banyak lagi perusahaan baru yang mengajukan permohonan rekomendasi ekspor nikel dan bauksit. "Sehingga, hal ini membuka peluang penambahan kuota ekspor bisa segera tercapai di tahun ini," jelas Sharlita.

Berdasarkan sentimen itu, Sharlita merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 1.050. Hingga penutupan Jumat (26/1), saham ANTM naik 1,18% ke level Rp 855 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×