kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Analis: Tunggu sinyal rebound rights issue


Kamis, 28 September 2017 / 20:13 WIB
Analis: Tunggu sinyal rebound rights issue


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Pasar modal domestik kembali diramaikan oleh saham baru. Beberapa emiten berencana untuk melakukan rights issue demi mencari pendanaan segar di pasar.

Beberapa diantaranya ialah PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Duta Intidaya Tbk (DAYA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). Para emiten tersebut berencana menerbitkan saham baru untuk mencari dana baru di pasar.

Penerbitan saham baru ini membuka kesempatan bagi para investor untuk ikut berinvestasi ke saham tersebut. Untuk itu, Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mereka ikut berinvestasi di rights issue tersebut.

Salah satunya ialah rasio rights issue yang akan dilaksanakan.

"Investor harus memperhatikan rasio rights issue supaya bisa mengetahui harga teoritis saham tersebut," ujarnya, Kamis (28/9). Semakin besar rasionya, maka harga teoritis saham tersebut akan turun.

Selain itu, investor juga harus memperhatikan harga pelaksanaan rights issue tersebut. Gunanya agar mereka bisa menghitung berapa potensi penurunan saham tersebut.

"Nah, begitu saham tersebut menunjukkan sinyal rebound maka disitu waktu yang tepat untuk masuk ke saham tersebut," kata Reza.

Di sisi lain, prospek saham pasca mengadakan rights issue bergantung pada penggunaan dana dari hasil penerbitan saham baru tersebut.

Menurut Reza, investor cenderung lebih menyukai apabila si emiten menggunakan dana hasil rights issue untuk keperluan ekspansi.

Namun, jika dana segar tersebut digunakan untuk keperluan membayar utang, pasar akan cenderung memberikan respon yang tidak begitu baik pada rights issue tersebut.

Meski dana hasil rights issue MEDC digunakan untuk keperluan pembayaran utang, saat ini penerbitan saham baru dari emiten tambah ini jadi salah satu yang dinanti di pasar.

"Sebab hal itu tergantung pada respon pelaku pasar. Kalau dari emitennya memang cukup menarik, tak heran jika investor tetap tertarik pada rights issue tersebut meski akan digunakan untuk membayar utang," paparnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×