Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp162 miliar atau setara Rp172,92 per saham. Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (28/4).
Sepanjang 2024, PRDA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp270,19 miliar, naik 4,1% dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang sebesar Rp259,87 miliar.
Pendapatan PRDA tercatat sebesar Rp2,25 triliun atau tumbuh 1,34% secara tahunan.
Baca Juga: Prodia Resmikan Pabrik Reagen Baru di Bekasi, Kapasitas Produksi Naik 4 Kali Lipat
Direktur Business & Marketing Prodia Widyahusada, Indriyanti Rafi Sukmawati, mengatakan bahwa perseroan mempertahankan rasio pembagian dividen sebesar 60% dari laba bersih, sama seperti periode sebelumnya.
"Konsistensi rasio pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen manajemen serta apresiasi atas kepercayaan pemangku kepentingan terhadap kinerja perseroan," ungkap Indriyanti dalam siaran pers, Senin (28/4).
Indriyanti menjelaskan, capaian PRDA tahun lalu ditopang oleh keseriusan perusahaan dalam memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan laboratorium kesehatan terbesar dan terdepan di Indonesia.
Dengan komitmen kuat terhadap sustainability for healthy community, Prodia menjalankan ekspansi berkelanjutan melalui pembukaan puluhan outlet baru, sehingga total outlet mencapai 354 pada akhir 2024.
Sepanjang 2024, pendapatan per kunjungan Prodia juga tercatat meningkat 3,4%, dengan total penerimaan mencapai 20,06 juta tes.
Baca Juga: Prodia Resmikan Pabrik Reagen Baru di Bekasi, Kapasitas Produksi Naik 4 Kali Lipat
"Prodia membuktikan komitmen inovasinya dengan meluncurkan 36 tes baru di 2024, sebagai solusi kebutuhan diagnostik pelanggan yang lebih advanced," tambahnya.
Selain itu, Prodia berkolaborasi dengan empat rumah sakit untuk menghadirkan genomic sites di Jakarta, Semarang, Samarinda, dan Surabaya.
Untuk memperkuat rantai pasokan alat kesehatan diagnostik dalam negeri, sekaligus investasi memperkokoh posisi di pasar laboratorium diagnostik,
Prodia mengakuisisi 39% saham PT Prodia Diagnostic Line (Proline), produsen alat kesehatan dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%.
"Prodia juga telah menjalin kemitraan riset dan pendidikan dengan 52 institusi dan lembaga, mencerminkan komitmen aktif perusahaan dalam mendukung pengembangan ilmu kedokteran serta penerapan precision medicine di Indonesia," tuturnya.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan pendapatan pada 2025, Prodia akan mengimplementasikan sejumlah strategi bisnis guna mencetak pertumbuhan pendapatan low single digit.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi untuk Genjot Bisnis di Tahun 2025
Strategi tersebut antara lain meningkatkan jumlah tes esoterik, memperluas outlet Point of Care (POC), mengoptimalkan segmentasi layanan klinik, memperkuat kerja sama dengan BPJS Kesehatan, serta memperluas kolaborasi dengan rumah sakit dan pengembangan genomic sites.
Selain itu, PRDA juga akan terus mengembangkan layanan kesehatan digital melalui aplikasi U by Prodia dan Prodia Mobile for Doctor.
Selanjutnya: Stop Konsumsi Pantangan Asam Urat, Lakukan 7 Tips Diet Rendah Purin Berikut
Menarik Dibaca: Stop Konsumsi Pantangan Asam Urat, Lakukan 7 Tips Diet Rendah Purin Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News